Tanggal 1 Muharram 1442 Hijriah merupakan momentum setiap manusia untuk melakukan perubahan, berubah manjadi diri yang baik, diri yang Allah berkahi dan ridhai, atau melalui ikhtiar mengubah lingkungan dan masyarakat sekitar menjadi lebih baik, terlebih di saat Allah menguji bangsa ini dengan wabah virus corona (covid-19) pada momen 75 tahun kemerdekaan, maka hijrah bisa dimaknai sebagai ikhtiar memerdekakan kaum dhuafa dan yatim sebagai bagian dari membentang kebikan dan jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sangat memuliakan para penyantun anak yatim, sebagaimana sabda beliau: "Aku dan penjamin anak yatim berada dalam surga seperti telunjuk dan jari tengah. Rasul mengisyaratkan dengan dua jari tengah dan menjarangkan jari-jari lainnya." (HR Bukhari dan Ahmad).
Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 4 Manfaat Sholat Tahajud, Nomor 1 Karier TerbaikĀ
Ikhtiar memerdekakan dhuafa dan yatim sebagai bagian dari hijrah seorang insan dapat diwujudkan dengan zakat, infak, dan sedekah yang ditunaikan.
Dikutip dari keterangan resmi Dompet Dhuafa, Rabu (19/8/2020), pentingnya menunaikan zakat bagi umat Islam ada dalam Alquran dengan ditulis sebanyak 27 ayat yang menyejajarkan zakat dengan perintah sholat.
Salah satu ayat tersebut adalah Surah Al Baqarah yang artinya: "Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah berserta orang-orang yang ruku." (QS Al Baqarah: 43)
Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam, Menag: Mari Bersatu Wujudkan Indonesia MajuĀ
Sholat merupakan tiang agama. Dari kesejajaran perintah zakat dan sholat tersebut bisa dimaknai bahwa zakat juga merupakan salah satu tiang agama. Zakat mampu memperkkukuh kehidupan masyarakat Islam sehingga tercapai kesejahteraan dan solidaritas bersama, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam membangun peradaban Islam dari momentum hijrah Makkah ke Yatrsib serta menjadikan penduduk Madinah dan sekitarnya menjadi beradab dan lebih sejahtera.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)