Kedua, hijrah cermin kecerdasan pemikiran Nabi Muhammad dalam perjuangan dakwahnya, menyebarkan agama Islam yang rahhmatan lil alamin (QS. Al Anbiya: 107). Ketiga, hijrah bermakna berpindah dari keadaan yang tidak atau kurang baik, ke keadaan yang lebih baik.
"Mari peringati tahun baru Islam dengan penuh syukur. Manfaatkan kehadirannya untuk terus berusaha hijrah menjadi manusia, bangsa dan umat yang lebih baik. Mari hijrah dari berbagai kepurukan akibat dampak wabah covid-19, ke perbaikan yang telah dirancang untuk dilaksanakan bersama-sama. Semoga cita-cita Indonesia maju segera terwujud," ucap Ustadz Faozan.
Apa yang dipesankan Menag menurutnya, sangat relevan dan kontekstual dengan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini yang masih bergelut dengan wabah pandemi Covid-19. Karena itu, agar sebagai pribadi dan keluarga tidak tertular virus corona yang masih terus mewabah, maka peringatan tahun baru Hijriah harus dijadikan momentum bagi kita semua untuk hijrah dari wabah.
(Rizka Diputra)