Kedua, seseorang harus menjaga betul dirinya dari segala yang diharamkan Allah, termasuk dalam hal makanan dan minuman.
"Jaga makanan, pakaian, minuman, dan tempat dari yang haram, orang yang bertobat dari dosa adalah seperti orang yang tidak mempunyai dosa. Walaupun belum 100 persen meninggalkan hal-hal yang haram tetapi jika ia berusaha, Allah Maha Mengetahui apa yang ada di hati, dan mereka sudah bertobat," kata dai kelahiran Blitar ini.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisahkan tentang seorang lelaki musafir yang rambutnya kusut dan kotor. Orang itu mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berkata, “Ya Tuhan, Ya Tuhan” (ia memohon), sedang makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan badannya dengan barang haram, maka bagaimana doa dia akan dikabulkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutuskan tali silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu dari tiga hal: dikabulkan doanya; ditangguhkan hingga hari kiamat; atau dijauhkan dari suatu keburukan (musibah) yang serupa.” (HR. Ahmad).
Memanjatkan doa adalah ciri penghambaan, jika Allah mencintai hambaNya maka akan diuji agar hambaNya segera berdoa kepadaNya, dan Allah akan memberikan karuniaNya. Maka teruslah berusaha berdoa sebagai bentuk ibadah kepadaNya.
(Rizka Diputra)