Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terpuji, Aminudin Ajari Sesama Tahanan Mengaji di Sel Polsek Sukolilo

Ali Masduki , Jurnalis-Jum'at, 05 Maret 2021 |11:11 WIB
Terpuji, Aminudin Ajari Sesama Tahanan Mengaji di Sel Polsek Sukolilo
Aminudin (56) saat mengajari membaca Al-Qur'an sesama tahanan di sel Polsek Sukolilo, Surabaya. (Foto:Ali Masduki)
A
A
A

Singkat cerita, Kholil yang selama ini ditampung di rumah Aminpun tetap tinggal bersama, disalah satu kamar kos rumah Amin. Padahal sudah tidak lagi bekerja. Sehari-hari Kholil hanya menikmati hidup gratisan. Makan, jajan hingga kebutuhan rokok dicukupi oleh Aminudin. Lama-kelamaan, Aminudin menyerah dan meminta Kholil segera angkar koper dari rumahnya.

"Tapi dia gak mau pergi. Katanya, istri saya punya utang banyak, totalnya mencapai puluhan juta. Setelah saya lunasi dan atas perjanjian bersama RT/RW dia baru mau pergi," tuturnya.

Amin mengungkapkan, dia tidak pernah menyangka ternyata selama ini Kholil dan istrinya memiliki hubungan khusus. Di belakang Amin, mereka berdua sering menjalin asmara terselubung. Hal itu diketahui setelah Kholil angkat kaki dari rumahnya. Saat itu, istrinya meminta uang untuk membayar utang.

"Saya kejar utang ke siapa. Lalu saya minta nomor rekening dan nomor handphone yang akan dibayar, kok katanya jauh di luar kota," kata dia.

Setelah mendapat nomor handphone, Aminudin menyimpan di gadget miliknya. Ternyata disitu tertera profil Kholil. "Saya mengira uang itu buat bayar kos-kosan. Sebagai pancingan tetap saya transfer," katanya.

Sejak saat itulah Amin menelusuri keberadaan Kholil. Hingga pada akhirnya hubungan gelap istrinya dan Kholil terbongkar. Amin memergoki istrinya keluar dari kamar kos Kholil di kawasan Nginden. "Saya minta istri saya untuk menunjukkan kamarnya Kholil," ujarnya.

Baca Juga: Jin Tidak Tahu Ilmu Gaib, Termasuk yang Ada di Langit dan Bumi

Sebagai suami, Amin naik pitam karena merasa dihianati. Niat baiknya dibalas dengan perselingkuhan. Padahal, sebelumnya Aminudin sudah pernah berbicara empat mata dengan Kholil, jika menghendaki istrinya jangan diam-diam. Dia rela menceraikan istrinya agar bisa hidup halal bersama Kholil.

"Begitu saya dapati Kholil berada di kamar kos, saya langsung taburi dia dengan pasir agar lumpuh dan mudah saya hajar. Tapi situasinya banyak orang. Saya dan Kholil dipegangi orang banyak hingga tidak berdaya," paparnya.

Dari situ, Amin teringat bahwa di sakunya tersimpan pisau ayam potong. Pisau itu niatnya untuk menyayat ayam dagangan milik keponakannya di pasar. "Lalu saya ambil pisau dan saya tusukkan ke Kholil. Karena mau mukul gak bisa," kata dia.

Peristiwa penusukan itulah yang mengantarkan Amin ke jeruji besi. Ia dibawal oleh warga ke polisi dan harus mempertanggungjawabkan kelalaiannya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement