10. Mengajak Kebaikan dan Melarang Berbuat Maksiat Berbeda dengan setan yang suka mengajak keburukan dan kesesatan, para malaikat selalu mengajak manusia kepada kebaikan.
Firman Allah SWT:
فَالزّٰجِرٰتِ زَجْرًاۙ dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan maksiat). (Ash-Shaffat: 2)
Bahwa para malaikat tersebut adalah yang ditugaskan untuk menggiring awan (hujan). Ar-Rabi ibnu Anas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya. (Ash-Shaffat: 2) Yakni hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.
11. Memberi Peringatan
Firman Allah Swt.:
{فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا} dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran. (Ash-Shaffat: 3)
Para malaikat datang dengan membawa kitab dan Al-Quran dari sisi Allah kepada manusia. Ayat ini semakna dengan firman-Nya:
{فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا عُذْرًا أَوْ نُذْرًا} dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu, untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan. (Al-Mursalat: 5-6) .
12. Selalu Merapatkan Barisan Para malaikat selalu berbarus dan merapatkan barisan dalam menghadap Tuhan.
وَاِنَّا لَنَحْنُ الصَّۤافُّوْنَۖ
Artinya: Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah). (QS. Ash Shaffat: 165)
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"فُضِّلنا عَلَى النَّاسِ بِثَلَاثٍ: جُعلت صُفُوفُنَا كَصُفُوفِ الْمَلَائِكَةِ، وَجُعِلَتْ لَنَا الْأَرْضُ مَسْجِدًا، وَتُرْبَتُهَا طَهُورًا" الْحَدِيثَ
Kami diberi keutamaan di atas umat (lainnya) dengan tiga perkara; saf-saf kami dijadikan seperti saf-saf para malaikat; dan bumi ini dijadikan bagi kami masjid (tempat bersujud); dan tanahnya suci lagi menyucikan
13. Tidak Berjenis Kelamin
Tidak seperti manusia, jin dan setan, para malaikat tidak berjenis kelamin.
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا وَّلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَّا يَلْبِسُوْنَ
Dan kalau Kami jadikan rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki dan (jika Kami jadikan dia berupa laki-laki), Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu. (QS. Surat Al An'am: 9) Wallahu A'lam Bishawab.
(Vitrianda Hilba Siregar)