Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengungkap Makna Bau Mulut Orang Berpuasa dalam Surat Maryam

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Rabu, 21 April 2021 |10:44 WIB
Mengungkap Makna Bau Mulut Orang Berpuasa dalam Surat Maryam
Bau mulut orang berpuasa. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Bau mulut orang yang berpuasa wanginya lebih harum dibanding minyak kasturi di sisi Allah Ta'ala. Sementara di dunia bau mulut adalah perihal yang mengganggu, tapi bagi Allah Ta'ala tidak.

Coba perhatikan hadits yang menjelaskan keutamaan bau mulut orang yang berpuasa berikut ini.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi).” (HR. Bukhari, no. 1894 dan Muslim, no. 1151).

Baca Juga: Inti Rukun Puasa Menahan Diri dari Berbagai Pembatal Puasa hingga Waktu Berbuka

Khuluf yang dimaksud dalam hadits adalah berubahnya bau mulut orang yang berpuasa.

Ada dua alasan kenapa sampai bau mulut orang yang berpuasa bisa dibalas dengan bau minyak kasturi (misk):

1. Amalan puasa itu adalah rahasia antara hamba dengan Allah. Karena itu rahasia yang ia sembunyikan, maka Allah pun membalasnya dengan menampakkan bau harum di antara manusia di hari kiamat.

Baca Juga: Waspadai Setan Khinzib, Tugasnya Bikin Orang Sholat Gagal Fokus

2. Karena bekas ketaatan yang berakibat tidak enak bagi jiwa di dunia, bekas seperti itu akan dibalas dengan sesuatu yang menyenangkan pada hari kiamat. Artinya, bau mulut yang tidak enak akan dibalas dengan bau yang wangi karena bau mulut itu muncul dari amalan ketaatan pada Allah di dunia. (Lihat Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 286-288)

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, 

كُلُّ شَيْءٍ فِي عُرْفِ النَّاسِ فِي الدُّنْيَا إِذَا انْتَسَبَ إِلَى طَاعَتِهِ وَرِضَاهُ فَهُوَ الكَامِلُ فِي الحَقِيْقَةُ

“Segala sesuatu yang dianggap kurang di dunia menurut pandangan manusia namun jika itu didapati karena melakukan ketaatan pada Allah dan mencari ridha-Nya, maka hakekatnya kekurangan tersebut adalah kesempurnaan (di sisi Allah).” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 288)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement