Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Makan Sehari-Hari Nasi Pulen, Bayar Zakat Fitrah Beras Pera Bolehkah?

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Sabtu, 24 April 2021 |16:00 WIB
Makan Sehari-Hari Nasi Pulen, Bayar Zakat Fitrah Beras Pera Bolehkah?
Zakat Fitrah pakai beras. (Foto:Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Membayar Zakat Fitrah pakai beras lebih afdal. Namun beras yang bagaimana harus diserahkan. Bolehkan jika yang dikonsumi sehari-hari beras pulen namun memakai beras pera saat membayar Zakat Fitrah?

Sebaiknya memang apa yang dimakan selama ini bersama keluarga maka itulah yang dibayarkan saat berzakat fitrah. Untuk lebih detail tentang hal ini Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan sebagai berikut.

Zakat fitrah haruskah dikeluarkan dengan beras yang dimakan? Maka telaah dalilnya terlebih dahulu mengenai kewajiban zakat fitrah dengan makanan pokok.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Akan Menikah, Ini Sosok Wanita yang Terdaftar di Simkah

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, 

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى ، وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan untuk dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan shalat ‘ied.” (HR. Bukhari no. 1503 dan Muslim no. 984)

Salah seorang ulama Syafi’iyah, Ibnu Qasim Al-Ghozzi berkata bahwa zakat fitrah itu berupa satu sho’ dari makanan pokok di negeri tersebut. Jika ada beberapa makanan pokok, maka diambil makanan yang lebih dominan dikonsumsi. Jika seseorang berapa di badiyah (bukan menetap di suatu negeri), maka zakat fitrah yang dikeluarkan adalah dari makanan yang dekat dengan negerinya. Siapa yang tidak memiliki satu sho’ makanan, yang ada hanyalah setengah sho’, maka hendaklah ia keluarkan dengan sebagian tersebut. (Fath Al-Qarib, hlm. 235).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement