Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perhatikan Adab-Adab Saat Hari Raya Idul Fitri

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Rabu, 12 Mei 2021 |05:00 WIB
Perhatikan Adab-Adab Saat Hari Raya Idul Fitri
Adab-Adab saat Hari Raya Idul Fitri. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Besok, Kamis 13 Mei 2021 bertepatan dengan 1 Syawal 1442 Hijriyah umat Muslim seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Nah, pada saat itulah ada beberapa adab yang patut diperhatikan.

Ustaz Abu Syamil Humaidy pun memberikan nasihat akan adab-adab yang patut diperhatikan berikut ini:

1. Diwajibkan bagi kaum muslimin untuk berzakat fitri apabila telah terbenam matahari di hari terakhir Ramadhan sampai sebelum sholat Idul fitri.

Mengeluarkan zakat fitrah sebelum menuju lapangan shalat Ied, adalah waktu utama mengeluarkan zakat fitrah.

2. Memperbanyak takbir.

Beberapa Ketentuan dalam Bertakbir :

A) Waktu mulai bertakbir adalah sejak terbenam matahari di akhir Ramadhan sampai selesai khutbah Idul Fitri.

Baca Juga: Selalu Ada Makanan Gratis Selama Ramadhan di Kota Gurun Ini

B) Takbir hari raya Idul Adha ada dua bentuk, yaitu muthlaq dan muqoyyad, adapun takbir Idul Fitri hanya muthlaq saja.

Muthlaq artinya umum tanpa terkait waktu, hendaklah memperbanyak takbir kapan dan di mana saja, kecuali di tempat-tempat yang terlarang melafazkan dzikir, yaitu di WC dan yang semisalnya. Takbir muthlaq Idul Adha dimulai sejak awal Dzulhijjah sampai akhir hari Tasyriq, adapun Idul Fitri dimulai sejak terbenam matahari di akhir Ramadhan sampai selesai khutbah Idul Fitri.

Muqoyyad artinya terkait dengan sholat lima waktu, yaitu bertakbir setiap selesai sholat lima waktu, dimulai sejak ba’da Shubuh hari Arafah sampai ba’da Ashar di akhir hari Tasyriq. Adapun takbir Idul Fitri tidak disyari’atkan takbir muqoyyad setiap selesai sholat lima waktu.

Disunnahkan mengeraskan takbir bagi laki-laki dan dipelankan bagi wanita, dan disunnahkan bertakbir di perjalanan ketika menuj sholat ‘Ied.

Adapun kalimat-kalimat takbir maka terdapat beberapa atsar dari sahabat, di antaranya:

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu : 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ.

Ini juga yang teriwayatkan dari Umar dan Ali Radhiallahu ‘anhuma.

Dalam salah satu riwayat dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu : 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلله ِالْحَمْدُ.

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘anhuma: 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ وَأَجَلُّ، اللهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا

Dari Salman Radhiyallahu anhu : 

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيراً.

3. Disunnahkan mandi Sebelum Berangkat Shalat.

Baca Juga: Mari Kita Memulai Belajar 'Mudik' Abadi

4. Memakai pakaian terbaik dan minyak wangi. Untuk wanita dilarang memakai wewangian dan hanya boleh dipakai untuk suaminya.

5. Menyantap Makanan Sebelum Berangkat shalat Idul Fitri. Adapun pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan sholat.

Disunnahkan makan kurma dalam jumlah ganjil minimal 3 butir, sebelum keluar menuju sholat Idul Fitri.

6. Pergi menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat Ied. Lebih utama melaksanakan sholat Ied di tanah lapang ketimbang di masjid. Karena Rasulullah tidak pernah melaksnakan sholat Ied di dalam masjid kecuali saat hujan. Dibolehkan untuk melakukannya di masjid bila tidak menemukan tanah lapang.

7. Bagi kaum wanita untuk keluar menuju sholat dan khutbah Ied dengan tanpa tabarruj (menampakan kecantikan) dan tampa mengenakan wewangian.

8. Dianjurkan juga bagi anak-anak untuk ikut keluar menuju tempat sholat dan khutbah ‘Ied.

9. Melaksanakan Sholat Ied

10. Mendengarkan khutbah

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement