LONDON - Mau niat bersedekah kepada yang membutuhkan, seorang bocah Muslim berusia 11 tahun malah dilaporkan sekolahnya ke pengawas anti-terorisme Inggris
Sedekah dalam bahasa Inggris bermakna "alms". Oleh gurunya, "alms" disalahartikan sebagai "arms" yang bermakna senjata. Nah, salah tafsir itulah yang membuat si guru melaporkan siswa itu ke pengawas anti-terorisme.
Sebuah gugatan hukum yang diajukn oleh orangtua bocah itu terhadap sekolah. Dokumen menyatakan bahwa guru telah bertanya apa yang akan dilakukan anggota kelas jika mereka menerima sejumlah besar uang.
Anak laki-laki, yang keluarganya mengatakan dia sangat tertarik pada sejarah abad pertengahan dan menggambarkannya sebagai "anak cerdas" dan "banyak membaca," mengatakan dia menanggapi dengan mengatakan dia akan memberi sedekah kepada yang tertindas.
Baca Juga: Benarkah Rambut Nabi Muhammad SAW Panjang hingga Menyentuh Bahu
Sedekah adalah cara lain—agak kuno—untuk menggambarkan amal, dan sering dipahami sebagai tindkan memberi oleh orang-orang beragama kepada yang mereka paling rentan dan membutuhkan dalam masyarakat.
Namun, guru anak laki-laki itu panik dan melaporkan anak itu ke badan pengawas anti-terorisme Inggris atau Prevent, setelah salah mengira "alms [sedekah]" sebagai "arms [senjata]".
Meskipun sekolah mengakui bahwa anak laki-laki itu “sangat cerdas,” laporan tersebut berfokus pada fakta bahwa komentar itu dianggap “tidak biasa” untuk anak laki-laki seusianya.
Baca Juga: 6 Nasihat Ulama Kota Madinah Menghadapi Virus Covid-19
Polisi dengan cepat menutup kasus tersebut setelah memastikan tidak ada substansinya, dan tidak ada tanda-tanda radikalisasi atau ekstremisme, atau ancaman terhadap keamanan nasional.
Gugatan hukum orangtua terhadap sekolah adalah menuntut permintaan maaf tertulis, ganti rugi, dan penghapusan rujukan Prevent dari catatan anak laki-laki tersebut sebelum dia pindah ke sekolah lain.
Orangtua bocah tersebut mengeklaim bahwa guru tersebut melanggar undang-undang anti-diskriminasi dengan menerapkan stereotip tentang latar belakang ras dan agamanya dalam perlakuanny terhadap putra mereka.