WILLIAM Henry Quilliam adalah mualaf pertama di Inggris. Dia mempunyai latar pendidikan yang baik dan bergelar profesor di bidang hukum. Di negara bermayoritas non-Muslim, keputusam Quilliam terbilang sangat berani. Dia bukan hanya memeluk agama Islam dan meninggalkan agama lamanya, William juga membuka Institut Muslim Liverpool pada 1889.
Lantas bagaimana kisahnya sehingga  William Henry Quilliam mendapat hidayah dan menjadi seorang Muslim?
Baca Juga:Â Arab Saudi Bakal Deportasi Ekspatriat Gunakan Stempel Haji Palsu
William Henry Quilliam setelah masuk Islam berganti nama menjadi Abdullah mendirikan sebuah mendirikan institut. Menariknya setelah menjadi mualaf Inggris ini gedung institut diubahnya menjadi masjid dan mampu menampung sekitar 20.000 jamaah setelah pemugaran. Kini masjid tersebut menjadi salah satu destinasi wisata umat Islam dunia.
Kisah mualaf Quilliam diawali pertama ketika berkunjung ke Maroko dan melihat sekelompok muslim yang baru saja pulang dari Makkah untuk berhaji. Dia tertarik dan mulai mempelajari Islam.
Quilliam mengislamkan 200 penduduk lokal dan 600 orang diseluruh Inggris. (Foto: BBC)
"Seorang kolega muslim kemudian menerangkan bahwa Islam adalah kelanjutan agama sebelumnya, Yudaisme, Kristiani. Semua penjelasan dianggap logis dan ia menjadi seorang muslim saat itu," kata Jahangir Mohammed anggota Masyarakat Abdullah Quilliam.
Menurut profesor dari Universitas Royal Holloway, London, Humayun Ansari, dalam lawatannya itu, Quilliam juga melihat betapa bersahajanya masyarakat Maroko yang mayoritas memeluk Islam. Quilliam yang lahir di Inggris pada 10 April 1856 itu sungguh terkesan.
Baca Juga:Â Viral Mobil Takbir Keliling, Ingatkan Amalan Sunah 10 Hari Pertama Dzulhijjah
" Ia merasa bahwa orang di sana hidup sederhana. Dengan mengangkat moral dan ada suasana solidaritas, baik kaya maupun miskin," kata Ansari melansir laman BBC pada Rabu (14/7/2021).
Sepulangnya dari Maroko, dia tak mau menunggu berama-lama lagi dan lansung mempromosikan Islam kepada masyarakat setempat. Tentu saja tindakannya dianggap aneh oleh warga. Apalagi masyarakat Inggris kala itu sangat resisten terhadap Islam, karena dianggap sesat.Â
Robert Stanley (tengah) dengan Abdullah Quilliam (kanan) di masjid Liverpool. (Foto: BBC)
Saat menjalani dakwah, dia sering membuat tulisan dan menerbitkan tulisan-tulisan serta menyebarkannya ke masyarakat. Lagi-lagi tindakan William membuat masyarakat di Liverpool marah besar dan dianggap karyanya mengundang kebencian.
Apakah William langsung menyerah? Saat tekanan hebat, dia tak menyerah, bahkan sedikit demi sedikit orang-orang di Liverpool berhasil dia ajak masuk Islam. Setelah banyak orang yang dia ajak masuk Islam, Quilliam membangun masjid.
Baca Juga:Â Matahari Melintas di Atas Kakbah 15-16 Juli, Ayo Sesuaikan Arah Kiblat
"Dia berhasil mengajak 200 warga lokal dan 600 orang di seluruh Inggris untuk pindah agama. Dia juga menghabiskan banyak waktu melakukan syiar tentang Islam dan menegaskan bahwa Islam bukan agama setan," kata Jahangir Mohammed.
Keberhasilan Quilliam mengajak banyak orang masuk Islam inilah yang membuat kemarahan masyarakat Inggris semakin menjadi-jadi. Tak hanya psikologi, warga Ingris bahkan mulai melakukan serangan secara fisik.
" Orang datang dan menyerangnya. Mereka melempar kepala babi, silet, batu. Sejumlah di antara mereka dipicu oleh para pendeta, dan sebagian lain oleh media, namun ia tetap menghadapinya," tambah Mohammed.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran