Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Bentuk Pertengkaran Penduduk Neraka, Saling Menuduh dan Beradu Argumentasi (Bagian-2)

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 29 Agustus 2021 |08:15 WIB
7 Bentuk Pertengkaran Penduduk Neraka, Saling Menuduh dan Beradu Argumentasi (Bagian-2)
7 bentuk pertengkaran penduduk neraka. (Foto: Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

Firman Allah ﷻ, 

﴿وَقِفُوهُمْ إِنَّهُم مَّسْئُولُونَ، مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُونَ، بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ﴾

“Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya, ‘Kenapa kamu tidak tolong menolong?’ Bahkan mereka pada hari itu berserah diri.” (QS. Ash-Shaffat: 24-26)

Belum sampai mereka masuk ke dalam neraka, mereka kemudian dipanggil untuk ditanya. Mereka ditanya bahwa mengapa mereka tidak saling tolong menolong satu sama lain ketika itu? Bukankah dahulu ketika di dunia mereka saling tolong menolong, saling bahu membahu, dan saling mendukung dalam menyebarkan kesyirikan dan syubhat agar orang-orang tersesat? Maka mengapa tidak saling tolong menolong ketika itu? Bukankah mereka satu golongan? Mereka tidak menjawab sedikit pun, bahkan saat itu mereka pasrah dan tidak bisa berkata-kata lagi, karena di depan mereka sudah ada neraka jahanam.

Melansir laman Firanda com disebutkan, maka, yang terjadi kemudian adalah mereka saling berhadap-hadapan satu sama lain, dan terjadilah adu argumen di antara mereka. Allah ﷻ berfirman, 

﴿وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ، قَالُوا إِنَّكُمْ كُنتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ، قَالُوا بَل لَّمْ تَكُونُوا مُؤْمِنِينَ، وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُم مِّن سُلْطَانٍ بَلْ كُنتُمْ قَوْمًا طَاغِينَ، فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَا إِنَّا لَذَائِقُونَ، فَأَغْوَيْنَاكُمْ إِنَّا كُنَّا غَاوِينَ﴾

“Sebagian dan mereka menghadap kepada sebagian yang lain berbantah-bantahan. Pengikut-pengikut mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka), ‘Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari arah kanan’. Pemimpin-pemimpin mereka menjawab, ‘Sebenarnya kamulah yang tidak beriman. Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas. Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu). Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat’.” (QS. Ash-Shaffat: 27-32)

Para pengikut memberikan pembelaan bahwasanya karena sebab pemimpin-pemimpin mereka yang datang dari arah kanan itulah sehingga mereka tersesat. Maksud dari kalimat “datang dari kanan” ini memiliki dua tafsiran:

Tafsiran pertama: Maksudnya adalah pemimpin-pemimpin mereka datang dengan berbagai kekuatan untuk menyesatkan mereka.

Tafsiran kedua: Maksudnya adalah dahulu di dunia mereka dihalang-halangi kepada kebaikan (agama) sehingga akhirnya mereka benar-benar tersesat.

Namun, para pemimpin-pemimpin tersebut memberikan pembelaan. Mereka mengatakan bahwa para pengikut mereka itu sejak awal memang telah rusak imannya, karena godaan yang sedikit telah mampu menyesatkan mereka. Mereka juga memberikan pembelaan bahwasanya mereka tidak memiliki kemampuan untuk menyesatkan mereka. Bahkan mereka mengakui bahwa dahulu mereka sama-sama sesat, sehingga azab pasti akan mereka rasakan bersama.

Di akhir ayat Allah ﷻ menegaskan, 

﴿فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ﴾

“Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab.” (QS. Ash-Shaffat: 33)

Sekali lagi, pertengkaran mereka tidak mengubah kondisi mereka sedikit pun. Bahkan, kesamaan dalam azab pun tidak akan mengurangi penderitaan mereka.

(Vitrianda Hilba Siregar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement