Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Bentuk Pertengkaran Penduduk Neraka, Saling Menuduh dan Beradu Argumentasi (Bagian-2)

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 29 Agustus 2021 |08:15 WIB
7 Bentuk Pertengkaran Penduduk Neraka, Saling Menuduh dan Beradu Argumentasi (Bagian-2)
7 bentuk pertengkaran penduduk neraka. (Foto: Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

PEMBAHASAN 7 bentuk pertengkaran penduduk neraka pada Hari Kiamat ini adalah bagian ke-2 melanjutkan bagian pertama sebelumnya. Ada 7 bentuk pertengkaran penduduk neraka ini berdasarkan urutan ayat-ayat yang datang di dalam Al-Quran. Adapun selanjutnya yakni;

4. Mereka saling menuduh

Allah ﷻ berfirman dalam surah Saba’, 

﴿وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَن نُّؤْمِنَ بِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِندَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ، قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا أَنَحْنُ صَدَدْنَاكُمْ عَنِ الْهُدَىٰ بَعْدَ إِذْ جَاءَكُم بَلْ كُنتُم مُّجْرِمِينَ، وَقَالَ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَن نَّكْفُرَ بِاللَّهِ وَنَجْعَلَ لَهُ أَندَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَجَعَلْنَا الْأَغْلَالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴾

Baca Juga: Hadis Palsu, Begini Cara Mengetahui dan Mengidentifikasinya

“Dan orang-orang kafir berkata, ‘Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al-Qur’an ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya’. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, ‘Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman’. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, ‘Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa’. Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, ‘(Tidak) sebenarnya tipu dayamu di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya’. Kedua belah pihak menyembunyikan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Saba’: 31-33)

Baca Juga: Begini Akibat Jika Bersandar Harapan dan Mencari Ridha kepada Manusia

Khitab ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang membaca Al-Qur’an, yaitu kita semua. Allah ﷻ menggambarkan kepada kita tentang bagaimana pembangkangan orang-orang kafir itu, mereka tidak mau beriman kepada Al-Qur’an dan bahkan tidak kepada kitab-kitab sebelumnya.

Allah ﷻ dalam ayat ini menggambarkan bagaimana ketika kelak orang-orang zalim yaitu orang-orang musyrikin) dihadapkan kepada Allah ﷻ dan mereka saling menuduh antara yang satu dengan yang lainnya. Allah ﷻ menggunakan kata اسْتَكْبَرُوا bagi kelompok yang menganggap diri mereka besar, padahal mereka sama sekali tidak besar. Adapun kata اسْتُضْعِفُوا digunakan bagi kelompok yang lemah, di mana mereka memang lemah baik dari sisi akal maupun harta, yang mereka mengikuti orang-orang yang menganggap diri mereka besar.

Orang-orang yang lemah (baca: pengikut) mengadu kepada Allah ﷻ bahwasanya kalau bukan karena orang-orang yang sombong tentu mereka akan beriman kepada Allah ﷻ. Hal tersebut mereka sampaikan dengan harapan azab mereka bisa selamat dari azab.

Namun, orang-orang yang sombong tersebut membantah dan balik menuduh mereka, bahwasanya mereka tidak pernah menghalangi mereka dari jalan kebenaran. Tentunya perkataan orang-orang sombong tersebut adalah kedustaan, karena benar dahulu mereka menghalangi orang-orang yang lemah dari jalan kebenaran. Akan tetapi, mereka akhirnya berdusta karena tidak ingin beban kesalahan orang-orang lemah dipikulkan kepada mereka.

Baca Juga: Sabar Bukan karena Manusia Mampu Melakukan, tapi Atas Izin Allah Ta'ala

Sebagian para ulama juga menggambarkan bahwa orang-orang yang menyombongkan diri bahkan langsung memotong perkataan pengikut mereka yang mengadu kepada Allah ﷻ. Oleh karenanya kita tidak mendapat dalam perkataan mereka didahului dengan kata وَ ‘dan’, sehingga mereka langsung memotong perkataan pengikutnya karena khawatir keluhan pengikutnya menjadikan azab mereka ditambah. Adapun pada ayat setelahnya menggunakan kata و ‘dan’ yang menunjukkan bahwa para pengikut berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, sehingga tampak ada jeda di antara perkataan mereka.

Para pengikut kemudian membantah perkataan orang-orang yang menyombongkan diri tersebut dengan mengatakan bahwasanya benar mereka tersesat karena kesalahan mereka sendiri, akan tetapi kesalahan mereka itu disebabkan karena bujukan, rayuan, dan tipuan setiap hari, siang dan malam, sehingga orang-orang lemah tersebut pun teperdaya.

Intinya, mereka saling tuduh yang satu dengan yang lainnya. Namun, kata Allah ﷻ bahwasanya mereka semua, baik orang-orang yang menyombongkan diri dan orang-orang yang mengikutinya, memendam penyesalan tatkala mereka telah melihat azab, karena mereka malu di hadapan khalayak. Sebenarnya, mereka semua jengkel dan dendam, akan tetapi mereka tidak berani mengungkapkan penyesalannya, dan ini merupakan tambahan siksaan bagi mereka yang tidak bisa mengungkapkannya.

Pertengkaran dan saling tuduh menuduh di antara mereka sedikit pun tidak mengubah kondisi mereka yang akan dimasukkan ke dalam neraka jahanam.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement