Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hadis Palsu, Begini Cara Mengetahui dan Mengidentifikasinya

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 23 Agustus 2021 |12:00 WIB
Hadis Palsu, Begini Cara Mengetahui dan Mengidentifikasinya
Begini cara mengetahui dan mengidentifikasi hadis palsu. (Foto: Dok)
A
A
A

HADIS palsu sudah bertebaran terutama dengan sokongan keberadaan era teknologi komunikasi. Di era digital banyak sekali berseliweran hadis-hadis yang disampaikan sebagai dalil atau pijakan atas suatu hukum agama yang belum tentu ke-sahih-an hadisnya.

Nah, sekarang bagaimana cara mengetahui dan mengidentifikasi apakah hadis yang dibaca tersebut adalah hadis yang sahih (benar) atau hadis palsu.

Hadis secara terminologi adalah segala perkataan, perbuatan, dan takrir dari Nabi Muhammas SAW, yang menjadi patokan sebagai hukum agama Islam setelah Alquran. Demikian para ahli ushul fiqih dalam mendefinisikan hadis.

Baca Juga: Siapakah Pemenang Sesungguhnya di Kehidupan Ini?

Namun, banyak sekali orang atau pihak-pihak yang menyebarkan hadis yang lemah sanad-nya (silsilah periwayat hadis) atau bahkan hadis palsu yaitu sebuah hadis yang bukan perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.

Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub dalam bukunya berjudul "Hadis- Hadis Bermasalah", telah menghimpun tiga puluh hadis yang dapat dikatakan dipermasalahkan oleh kaum muslim. Dari tiga puluh Hadis itu, yang dinyatakan palsu atau semi palsu hanya dua puluh enam, itu adalah hadis-hadis yang berkembang di masyarakat.

Melansir laman MUI pada Senin (23/8/2021) disebutkan dalam buku tersebut disebutkan jika kenyataan ini membuktikan bahwa dibanding dengan Hadis-hadis yang shahih, Hadis-hadis palsu yang beredar di masyarakat jumlahnya jauh lebih kecil.

Baca Juga: Jenderal Soedirman Saat Pimpin Perang Gerilya dalam Kondisi Sakit Tak Pernah Menunda Sholat

Akan tetapi apabila jumlah hadis yang sangat kecil ini dibiarkan, dapat mengotori jumlah yang sangat besar.

Misalnya saja ada hadis yang beredar, hadis tersebut berbunyi, 

اطلبوا العلم ولو بالصين فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم

Artinya: Carilah ilmu meskipun di negeri Cina, karena mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim.

Baca Juga: Sabar Bukan karena Manusia Mampu Melakukan, tapi Atas Izin Allah Ta'ala

Seperti yang kita tahu, hadis tersebut lumayan populer dan bahkan digunakan untuk berdakwah oleh beberapa da’i. Padahal hadis itu disebut KH. Ali sebagai hadis yang palsu.

Dalam bukunya terdapat perkataan Imam Ibn Hibban yang mengatakan, Hadis ini ‘bathil la ashia lahu’ (batil, palsu, tidak ada dasamya). Pernyataan ibn Hibban ini diulang kembali aleh al-Sekhawi dalam kitabnya al-Maghasid al-Hasanah. Sumber kepalsuan Hadis ini adalah perawi (periwayat) yang bemama Abu Atikah Tanif bin Sulaiman (dalam sumber lain tertulis Salmani).

Menurut para ulama Hadis seperti al-Ugaili, al-Bukhari, al-Nasal, dan Abu Hatim, mereka sepakat bahwa Alu Aukah Tarif bin Sulaiman tidak memiliki kredibillas sebagai rawi Hadis. Bahkan menurut al-Sulaimani Abu Atikah dikenal sebagai pemalsu Hadis.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement