HUSNUL KHATIMAH adalah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik, yang diridhai Allah SWT. Seorang muazin wafat sesaat setelah mengumandangkan azan Ashar diduga karena mengalami serangan jantung. Insiden itu terjadi di sebuah masjid di Benghazi, Libya Timur.
Sang muazin tiba-tiba ambruk tidak sadarkan diri setelah mengumandangkan azan. Para jemaah yang ada di masjid segera memberikan pertolongan dan membawa pria itu ke rumah sakit dimana dia kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Muazin yang wafat tersebut bisa dikategorikan Husnul Khatimah karena meninggal dalam keadaan sedang mengerjakan amal saleh.
Baca Juga: Viral, Muazin Meninggal Dunia Sesaat Setelah Kumandangkan Azan Ashar
Lantas apa tanda seorang Muslim wafat dalam keadaan Husnul Khatimah?
Secara etimologis husnul berasal dari kata hasan yang artinya baik. Khotimah dari kata khatama yang artinya akhir. Husnul khatimah berarti sebuah akhir yang baik.
Jadi husnul khatimah adalah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik, yang diridhai Allah SWT.
Ulama dan mantan Anggota Komisi Ukhuwah MUI DKI Jakarta, KH Drs Syarifuddin Mahfudz MSi menyebutkan, penting diperhatikan penulisan “ husnul khatimah sangat berbeda artinya dengan khusnul khatimah”.
Baca Juga: Mualaf Cantik Ini Diamanahi Ayahnya Bangun 1000 Masjid
Bila husnul dengan huruf h ( ح ) artinya baik, maka khusnul dengan huruf kh ( خ ) berarti hina. Sehingga artinya sangat bertolak belakang, hunul khatimah berarti mati dalam keadaan baik. Khusnul khatimah mati dalam keadaan hina, identik dengan suu ul khatimah, mati dalam keadaan buruk.
Walaupun hakekatnya yang tahu seorang Muslim wafat dalam husnul khatimah hanya Allah SWT saja , namun dalam hadits-hadits banyak disebutkan tanda-tanda husnul khatimah, seperti :
1. Orang yang mengucapkan kalimat dzikir ketika akan meninggal :
Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Muad bin Jabal ra :
Baca Juga: Mitos Adik Menikah Duluan Bakal Datangkan Kesialan Hukumnya Syirik
مَنْ كاَنَ اَخِرُ كَلاَمِهِ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ .
“ Barangsiapa yang akhir perkataannya kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH = TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH , maka dia akan masuk surga “. (HR Abu Dawud no 3116, Syaikh Al Albani no 1621}.
2. Orang yang tergolong mati syahid :
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah ra :
اَالشُّهَداَءُ خَمْسَةٌ اَلْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُوْنُ وَالْغَرَقُ وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِيْ سَبِيْلِ الله
“ Orang yang mati syahid ada lima, Yakni ; orang yang mati karena thoun (wabah), orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah “. ( HR Bukhari no 2829, Muslim no 1914)
Tentang orang yang mati karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti ; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, batu ginjal dan lainnya, hadits riwayat Muslim menyatakan :
وَمَنْ ماَتَ فِي الَبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ .
“ Barang siapa yang mati karena sakit perut, maka dia adalah syahid “.