Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rumah Baim Wong Dimasuki 10 Ular, Pertanda Apa Menurut Islam?

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 09 Februari 2022 |14:12 WIB
Rumah Baim Wong Dimasuki 10 Ular, Pertanda Apa Menurut Islam?
Rumah Baim Wong dimasuki banyak ular. (Foto: Instagram @baimwong)
A
A
A

Pendapat ketiga: Tidak boleh dibunuh ular dalam rumah yang ada di Kota Madinah kecuali setelah diberi peringatan tiga kali. Namun ular rumah yang ada di luar Kota Madinah boleh dibunuh tanpa peringatan dahulu. Inilah pendapat Imam Nafi’. Pendapat ini berdalil dengan hadis As-Saib yang berbunyi:

عَنْ أَبِي السَّائِبِ قَالَ أَتَيْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ فَبَيْنَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدُهُ سَمِعْتُ تَحْتَ سَرِيرِهِ تَحْرِيكَ شَيْءٍ فَنَظَرْتُ فَإِذَا حَيَّةٌ فَقُمْتُ فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ مَا لَكَ قُلْتُ حَيَّةٌ هَاهُنَا قَالَ فَتُرِيدُ مَاذَا قُلْتُ أَقْتُلُهَا فَأَشَارَ إِلَى بَيْتٍ فِي دَارِهِ تِلْقَاءَ بَيْتِهِ فَقَالَ إِنَّ ابْنَ عَمٍّ لِي كَانَ فِي هَذَا الْبَيْتِ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ الْأَحْزَابِ اسْتَأْذَنَ إِلَى أَهْلِهِ وَكَانَ حَدِيثَ عَهْدٍ بِعُرْسٍ فَأَذِنَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَهُ أَنْ يَذْهَبَ بِسِلَاحِهِ فَأَتَى دَارَهُ فَوَجَدَ امْرَأَتَهُ قَائِمَةً عَلَى بَابِ الْبَيْتِ فَأَشَارَ إِلَيْهَا بِالرُّمْحِ فَقَالَتْ لَا تَعْجَلْ حَتَّى تَنْظُرَ مَا أَخْرَجَنِي فَدَخَلَ الْبَيْتَ فَإِذَا حَيَّةٌ مُنْكَرَةٌ فَطَعَنَهَا بِالرُّمْحِ ثُمَّ خَرَجَ بِهَا فِي الرُّمْحِ تَرْتَكِضُ قَالَ فَلَا أَدْرِي أَيُّهُمَا كَانَ أَسْرَعَ مَوْتًا الرَّجُلُ أَوْ الْحَيَّةُ فَأَتَى قَوْمُهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرُدَّ صَاحِبَنَا فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِصَاحِبِكُمْ ثُمَّ قَالَ إِنَّ نَفَرًا مِنْ الْجِنِّ أَسْلَمُوا بِالْمَدِينَةِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ أَحَدًا مِنْهُمْ فَحَذِّرُوهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِنْ بَدَا لَكُمْ بَعْدُ أَنْ تَقْتُلُوهُ فَاقْتُلُوهُ بَعْدَ الثَّلَاثِ

"Dari Abu As-Sa’ib, ia berkata, 'Aku pernah mengunjungi Abu Sai'd al-Khudri. Ketika aku sedang duduk di sisinya, aku mendengar gerakan sesuatu di bawah tempat duduknya, maka aku langsung melihatnya, dan ternyata seekor ular, sehingga aku langsung berdiri. Abu Sai'd kemudian berkata, 'Ada apa denganmu?' Aku menjawab, 'Ada ular di sini.' Ia kembali berkata, 'Lalu apa yang akan kamu lakukan?' Aku menjawab, 'Aku akan membunuhnya.' Ia kemudian pergi ke rumah yang berhadapan dengan rumahnya dan berkata, 'Sesungguhnya keponakanku dahulu tinggal di rumah ini. Ketika terjadi perang Ahzab ia meminta izin untuk mendatangi istrinya —saat itu ia baru menikah— karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam mengizinkannya dan ia diperintahkan membawa senjatanya, ketika ia pulang ke rumahnya, ternyata ia melihat istrinya sedang berdiri di depan rumah, maka ia mengarahkan panah kepadanya. Istrinya lalu berkata, 'Jangan tergesa-gesa sampai kamu melihat apa yang membuatku keluar rumah?' Ia kemudian masuk ke dalam rumah, ternyata ada ular yang tidak dikenal, maka ia langsung memanahnya. Ia lalu keluar dengan membawa panah yang bergerak-gerak. la berkata, 'Aku tidak tahu manakah dari keduanya yang lebih cepat mati, laki-laki atau ular itu? Hingga kaumnya datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam dan berkata, 'Mintalah kepada Allah untuk menghidupkan teman kami.' Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam menjawab, 'Mintalah ampunan untuk teman kalian.' Kemudian beliau bersabda, 'Sesungguhnya sebagian dari golongan jin telah masuk Islam di Madinah, apabila kalian melihat salah satu dari mereka, maka peringatkanlah ia tiga kali, kemudian apabila setelah itu terlintas dalam pikiran kalian hendak membunuhnya, maka bunuhlah setelah tiga kali'." (HR Abu Dawud Nomor 5257)

Dalam hadis ini Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam menjelaskan sebab memberi peringatan dahulu dengan sabda beliau: "Sesungguhnya sebagian dari golongan jin telah masuk Islam di Madinah" sehingga ada pengkhususan Kota Madinah dalam pensyariatan memberi peringatan sebelum membunuh ular yang ada di rumah.

Alasan ini lemah karena yang menjadi sebab adalah adanya keislaman segolongan jin, bukan karena Kota Madinah-nya. Pengertian ini dikuatkan dengan hadis Abu Lubabah Radhiyallahu anhu yang berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ قَتْلِ الْجِنَّانِ الَّتِي تَكُونُ فِي الْبُيُوتِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ ذَا الطُّفْيَتَيْنِ وَالْأَبْتَرَ فَإِنَّهُمَا يَخْطِفَانِ الْبَصَرَ وَيَطْرَحَانِ مَا فِي بُطُونِ النِّسَاءِ

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam melarang membunuh jin yang berada di rumah, kecuali ular yang berbisa ada dua garis hitam di punggungnya dan yang pendek ekornya, karena kedua jenis itu dapat menghilangkan penglihatan mata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam perut wanita." (Muttafaq ‘Alaih)

Baca juga: Kisah Mualaf Gadis Cantik Mantan Ateis, Berawal Anggap Orang Beragama Bodoh 

Baca juga: Setiap Hari Baca Surat Al Mulk, Ini Keutamaannya Kata Buya Yahya 

Pendapat keempat: Tidak dibunuh seekor pun ular di dalam rumah, baik di Kota Madinah ataupun di luar Kota Madinah, kecuali ular yang berbisa ada dua garis hitam di punggungnya dan yang pendek ekornya, maka dibunuh kedua-duanya secara bebas.

Inilah pendapat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu. Dasar pendapat ini adalah hadis Abu Lubabah yang berbunyi:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ قَتْلِ الْجِنَّانِ الَّتِي تَكُونُ فِي الْبُيُوتِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ ذَا الطُّفْيَتَيْنِ وَالْأَبْتَرَ فَإِنَّهُمَا يَخْطِفَانِ الْبَصَرَ وَيَطْرَحَانِ مَا فِي بُطُونِ النِّسَاءِ

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam melarang membunuh jin yang berada di rumah, kecuali ular yang berbisa ada dua garis hitam di punggungnya dan yang pendek ekornya, karena kedua jenis itu dapat menghilangkan penglihatan mata dan mengeluarkan apa yang ada di dalam perut wanita." (Muttafaq ‘Alaih)

Juga hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dengan sanadnya ke Nafi’ Maula ibnu Umar, beliau berkata:

كَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقْتُلُ الْحَيَّاتِ كُلَّهُنَّ حَتَّى حَدَّثَنَا أَبُو لُبَابَةَ بْنُ عَبْدِ الْمُنْذِرِ الْبَدْرِيُّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «نَهَى عَنْ قَتْلِ جِنَّانِ الْبُيُوتِ» فَأَمْسَكَ

"Ibnu Umar dahulu membunuhi semua ular hingga Abu Lubabah bin Abdil Mundzir al-Badri menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam melarang dari membunuh ular-ular yang ada di rumah. Lalu ibnu Umar berhenti."

Oleh karena itu Nafi’ maula ibnu Umar berkata:

أَنَّ أَبَا لُبَابَةَ بْنَ عَبْدِ الْمُنْذِرِ الْأَنْصَارِيَّ، وَكَانَ مَسْكَنُهُ بِقُبَاءٍ فَانْتَقَلَ إِلَى الْمَدِينَةِ، فَبَيْنَمَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ جَالِسًا مَعَهُ يَفْتَحُ خَوْخَةً لَهُ، إِذَا هُمْ بِحَيَّةٍ مِنْ عَوَامِرِ الْبُيُوتِ، فَأَرَادُوا قَتْلَهَا، فَقَالَ أَبُو لُبَابَةَ: إِنَّهُ قَدْ «نُهِيَ عَنْهُنَّ يُرِيدُ عَوَامِرَ الْبُيُوتِ، وَأُمِرَ بِقَتْلِ الْأَبْتَرِ وَذِي الطُّفْيَتَيْنِ وَقِيلَ هُمَا اللَّذَانِ يَلْتَمِعَانِ الْبَصَرَ، وَيَطْرَحَانِ أَوْلَادَ النِّسَاءِ»

"Sungguh Abu Lubabah bin Abdulmundzir al-Anshari bertepat tinggal di Quba lalu pindah ke Kota Madinah. Satu ketika Abdullah bin Umar duduk-duduk bersama beliau membuka satu ruangan. Tiba-tiba ada ular yang ada di rumah dan mereka ingin membunuhnya. Maka abu Lubabah berkata, 'Sungguh telah dilarang membunuhnya –meninginkan ular rumah– dan diperintahkan untuk membunuh ular yang pendek ekornya dan yang berbisa yang ada dua garis hitam di punggungnya. Dikatakan keduanya dapat membutakan mata dan menggugurkan janin." (HR Muslim)

Dalam hadis-hadis ini Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam melarang membunuh ular yang ada di rumah seluruhnya tanpa dibatasi dengan harus diperingati. Kemudian mengecualikan ular yang pendek ekornya dan yang berbisa yang ada dua garis di punggunnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement