JAKARTA - Perjalanan malam Rasulullah SAW yang dikenal dengan Isra Miraj begitu menakjubakan, kemudian juga sulit untuk dijelaskan oleh logika.
Pasalnya, Sang Nabi melakukan perjalanan dari Masjidil Haram, Mekkah, ke Masjidil Aqsha, Palestina, lalu naik ke Sidartul Muntaha, dan kembali ke Mekkah hanya dalam waktu singkat.
Isra Miraj dilakukan satu malam saja, sehingga masih timbul beragam pertanyaan seputar mukjizat yang tentu hanya bisa dirasakan oleh utusan Allah ini.
Apakah Rasulullah melakukan perjalanan dengan roh saja atau beserta jasadnya? dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.
Dengan durasi yang singkat, mungkin ada yang menyangka hanya ruh Rasulullah yang terlibat dalam Isra Miraj. Tetapi, menurut Gus Baha jasad Sang Nabi pun ikut serta.
"Memang mengikuti birukhi wal jasadi," kata Gus Baha, dikutip dari YouTube Kalam Kajian Islam, Senin (28/2/2022).
Menurut Gus Baha, tidak semua hal dalam ajaran Islam harus selalu bisa dijelaskan secara logika manusia. Mengingat akal manusia yang terbatas dan Allah sungguh Maha Besar sehingga mampu mewujudkan hal mustahil sekalipun.
"Kalau iman diukur dengan akal itu memang tidak nyambung, orang dengan kecepatan sekian akan hancur. Kalau agama diukur dengan akal terus ya repot," ujarnya.
Adapun Isra Miraj merupakan peristiwa sangat penting bagi umat Islam. Perintah Allah mengenai shalat lima waktu pun turun ketika Nabi Muhammad naik ke atas langit tertinggi, yakni Shidratul Muntaha.
Mulanya Allah memberikan perintah untuk Shalat 50 kali dalam sehari. Namun, atas saran Nabi Musa, Rasulullah diminta untuk memohon keringanan pada Allah.
Usai Nabi Muhammad SAW bolak-balik menemui Allah, akhirnya permohonan dikabulkan. Maha Suci Allah, meringankan ibadah shalat yang semula 50 kali menjadi 5 kali dalam satu hari.
(Ahmad Muhajir)