SURAT Al Baqarah Ayat 31 berisi tentang kisah Nabi Adam Alaihissalam yang belajar mengenal nama-nama benda. Berikut kutipan Surat Al Baqarah Ayat 31:
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
Berdasarkan tafsir Kementerian Agama RI, dalam ayat ini hikmah diajarkannya aneka nama benda-benda kepada Nabi Adam Alaihissalam adalah supaya lebih mengenal apa saja benda yang ada di bumi. Sehingga menjadikan bumi layak huni.
Benda yang diperkenalkan antara lain: tumbuhan, hewan serta benda-benda lainnya. Kemudian dia perlihatkan benda-benda tersebut kepada para malaikat dan meminta mereka untuk menyebutkan namanya seraya berfirman, sebutkan kepada-ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar! Allah ingin menampakkan kepada malaikat akan kepatutan nabi Adam untuk menjadi khalifah di bumi ini mereka, para malaikat, tidak sanggup menyebutkan nama benda benda tersebut dan menjawab, Maha Suci engkau dari segala kekurangan, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah engkau ajarkan kepada kami.
Sungguh, engkaulah yang maha mengetahui, Maha Bijaksana. Jika melihat jawaban malaikat ini merupakan suatu jawaban yang penuh santun. Pertama, malaikat mengemukakan ketidakmampuan mereka untuk menyebutkan nama-nama benda itu dengan ungkapan yang menunjukkan kemahasucian Allah.
Kedua, malaikat sebagai makhluk merasa bahwa pengetahuan mereka sangatlah sedikit. Pengetahuan yang dia punya ialah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Pada poin ketiga, hikmah yang terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 31 adalah pujian dari malaikat sebagai makhluk kepada Rabb nya dengan dua sifat yakni Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Bijaksana pada semua kebijakan dan pekerjaannya.
Di dalamnya termasuk saat Allah memilih Nabi Adam Alaihissalam sebagai manusia pertama sekaligus sebagai khalifah.
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi dalam Aisarut Tafasir menyatakan, Makna kata : ءَادَمَ : Adam adalah salah seorang nabiNya Allah –baginya keselamatan- , dijuluki sebagai bapaknya manusia.
Kata ٱلۡأَسۡمَآءَ : Al-Asmaa’ adalah seluruh jenis nama-nama benda yang ada seperti air, tetumbuhan, hewan-hewan dan manusia. Sementara kata عَرَضَهُمۡ : Dapat menyebutkan nama-nama yang ada di depannya, karena di antara mereka ada makhluk-makhluk yang memiliki akal, sehingga Allah lebih mengutamakan penyebutan mereka dibandingkan yang tidak berakal.
Oleh karena itu memakai kata ganti makhluk berakal, bukan sebaliknya dengan kata عرضها أَنۢبُِٔونِي Anbi’uuniy : Beritahukanlah kepada-Ku هَٰٓؤُلَآءِ Haa’ulaaiy : Seluruh makhluk yang disebutkan nama-namanya di hadapan para malaikat.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran