Namun karena suaminya meninggal dunia, Wiwik akhirnya melanjutkan perjuangan tersebut seorang diri dengan bekerja sebagai tukang jahit pakaian.
Upah menjahit yang diterima Wiwik bervariasi mulai dari Rp10 ribu hingga Rp60 ribu rupiah per potong baju.
Setelah menabung sedikit demi sedikit, Wiwik akhirnya bisa melunasi pembayaran seluruh biaya haji.
Sesuai jadwal, Wiwik sebenarnya sudah dijadwalkan berangkat pada 2020, namun karena terjadi pandemi covid-19, keberangkatan Wiwik tertunda dan baru akan bisa diwujudkan tahun 2022.
(Khafid Mardiyansyah)