Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Shohibul Qurban Tidak Boleh Memotong Rambut dan Kuku?

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 30 Juni 2022 |13:10 WIB
Kenapa Shohibul Qurban Tidak Boleh Memotong Rambut dan Kuku?
Ilustrasi shohibul qurban dilarang memotong rambut dan kuku. (Foto: Istimewa/mui.or.id)
A
A
A

KENAPA shohibul qurban tidak boleh memotong rambut dan kuku? Hal ini ternyata ditanyakan banyak kaum Muslimin menjelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi. Berikut jawaban lengkapnya.

Dikutip dari laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc diketahui bahwa setiap Muslimin yang berkurban maka ketika masuk 1 Dzulhijjah dilarang memotong rambut dan kuku. Ini tidak berlaku bagi istri, anak, dan anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Kisah Bule Cantik Belanda Dapat Hidayah Islam, Gara-Gara Azan Sholat Jumat dan Disapa "Assalamualaikum" 

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئً

"Jika telah masuk 10 hari pertama dari Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah ia menyentuh (memotong) rambut dan kulit yang tumbuh rambut sedikit pun juga." (HR Muslim nomor 1977)

Info grafis hewan kurban. (Foto: Okezone)

Dalam riwayat lain disebutkan:

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ

"Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah (maksudnya: telah memasuki 1 Dzulhijjah) dan salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya." (HR Muslim nomor 1977)

Larangan tersebut berlaku saat sudah punya niatan berkurban, maka mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih tidak boleh memotong rambut, kuku, begitu pula kulit badannya.

Baca juga: 5 Fakta Penetapan 1 Dzulhijjah Sekaligus Idul Adha 1443H, Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda 

Hikmah Larangan Shohibul Qurban

Tidak ada dalil tegas yang menunjukkan hikmah larangan tersebut. Sikap seorang Muslim mestilah sami’na wa atho’na, sekadar mendengar dan menjalankan.

Ulama Syafi'iyah mengatakan dengan tidak dipotongnya rambut dan kuku maka makin sempurnalah anggota badan untuk bebas dari api neraka.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement