3. Memperindah diri dengan pakaian terbaik dan wangi-wangian
Sebagaimana pada Sholat Idul Fitri, orang menghadiri Sholat Idul Adha juga dituntunkan agar berpenampilan rapi dengan berhias, memakai pakaian bagus, dan wangi-wangian.
"Dari Ja'far ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassallam selalu memakai wool (burdah) bercorak (buatan Yaman) pada setiap Id." (HR Asy-Syafi'i dalam kitabnya Al Musnad, I:152, hadis nomor 441)
4. Tidak makan sejak fajar sampai selesai Sholat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri, untuk Idul Adha dituntunkan agar orang tidak makam terlebih dahulu sejak fajar sampai dengan selesai Sholat Idul Adha. Hal ini sesuai sunah yang dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wassallam.
"Diriwayatkan dari ‘Adullah ibnu Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah Ibnu al Husaib) ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sampai sholat lebih dahulu." (HR At-Tirmidzi)
Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)