SUATU hari ketika ayah Abu Nawas yang merupakan hakim (qadi) istana sakit parah dan kritis. Ia pun memanggil anaknya itu untuk berbicara empat mata. Abu Nawas pun datang dan mendapati ayahnya sudah sangat lemah.
"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku," perintah ayahanda Abu Nawas, dikutip dari nu.or.id.
Baca juga: Pakai Secarik Surat, Abu Nawas Bikin Imam Syafii Nangis Sejadi-jadinya
Abu Nawas segera menuruti permintaan sang ayah. Dia mencium telinga kanan ayahnya, ternyata beraroma harum. Sedangkan telinga kiri berbau sangat busuk.
"Bagaimana anakku? Sudah kau cium?" tanya sang ayah.
"Sudah, ayah," jawab Abu Nawas.
"Ceritakan dengan sejujurnya aroma kedua telingaku ini," perintah ayah Abu Nawas.
"Aduh, yah. Sungguh mengherankan. Telinga ayah yang sebelah kanan harum sekali, tapi yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?" papar Abu Nawas.
Baca juga: Abu Nawas Mau Bunuh Diri, tapi Kok Malah Minum Madu Bukan Racun?
"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begitu?" tanya sang ayah.
"Wahai ayahku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini," ujar Abu Nawas.