Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Muslimah Cantik Ini Dulu Bukunya Sering Ditolak, Sekarang Punya Penerbitan Sendiri Berkat Kekuatan Doa

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 13 Oktober 2022 |13:23 WIB
Muslimah Cantik Ini Dulu Bukunya Sering Ditolak, Sekarang Punya Penerbitan Sendiri Berkat Kekuatan Doa
Kisah inspiratif Muslimah cantik Wardatul Hasanah miliki penerbitan buku berkat kekuatan doa. (Foto: Unej.ac.id)
A
A
A

INILAH kisah inspiratif Muslimah cantik bernama Wardatul Hasanah. Dahulu buku-buku karyanya sering ditolak penerbit, tapi sekarang ia punya penerbitan sendiri.

Dari keadaan itu, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jember (Unej), ini malah tertantang. Warda justru menemukan ide cemerlang dari pengalaman pahitnya ini. Dia memutuskan mendirikan sendiri usaha penerbitan buku.

BACA JUGA:Keren! Muslimah Cilik Usia 9 Tahun Ini Kembangkan Aplikasi iOS, Tuai Pujian Bos Apple 

"Berkali-kali saya ditolak penerbit, macam-macam alasannya. Salah satunya karena sebagai penulis pemula saya enggak punya uang untuk modal menerbitkan buku. Rasanya sakit sekali. Hingga saya berdoa, 'Ya Allah saya ingin punya penerbitan buku sendiri. Saya janji jika sudah punya penerbitan buku maka saya akan menggratiskan biaya penerbitan buku untuk penulis pemula'," ungkap Wardah, dikutip unej.ac.id, Kamis (13/10/2022).

Dunia tulis-menulis memang bukan hal baru bagi mahasiswi angkatan 2021 ini. Sejak duduk di kelas VIII madrasah tsanawiyah, Warda sudah gemar menulis melalui aplikasi Wattpad. Karya pertamanya adalah novel berjudul Surat Hafalan untuk Ustadz. 

Info grafis keutamaan membaca Surat Al Kahfi. (Foto: Okezone)

Sampai sekarang mahasiswi asal Banyuwangi ini sudah menulis sepuluh buku, kebanyakan adalah novel bergenre romantis yang dibaluri nuansa Islam. Maklum, Wardah lahir dan besar di lingkungan pesantren. Beberapa judul novelnya antara lain Allah Tahu Kamu Bisa, Hujan dan Luka, Merindu Muhammad, dan lainnya.

"Pada saat itu semua penerbit menolak untuk menerbitkan buku saya, tapi saya tak pantang menyerah. Saya berprinsip ketika ingin mencapai sesuatu maka saya harus berusaha mencapai target. Alhamdulillah waktu itu novel Surat Hafalan untuk Ustadz diterbitkan oleh RFM Pramedia Jember. Buku itu juga yang menjadi titik balik dalam hidup saya sebab makin mempertebal keinginan punya usaha penerbitan sendiri," kisahnya.

BACA JUGA:HUT Ke-77 RI, Ketahui 4 Tokoh Muslimah Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Bergelar Pahlawan Nasional 

Supaya paham dunia penerbitan, Warda bekerja di sebuah penerbitan. Maksud hati ingin belajar, ternyata niatnya ditanggapi lain oleh si pemilik penerbitan. Warda yang memang ingin mendirikan penerbitan dianggap merecoki penerbitan miliknya. Akhirnya dia dipecat dari penerbitan tersebut karena dianggap akan menjadi kompetitor.

Secercah sinar mulai muncul saat Warda diperbolehkan menggunakan usaha milik kakaknya, yakni CV Perkasa Satu. Sang kakak mendukung Warda untuk membuat usaha penerbitan menggunakan nama usahanya. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement