ADA beberapa kondisi yang mengharuskan seorang Muslim mandi wajib. Untuk itu, Anda perlu mengetahuinya.
Mandi wajib adalah mandi atau menyiramkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar sesuai syariat Islam.
Lantas, apa saja kondisi yang mengharuskan seorang Muslim mandi wajib? Simak ulasannya berikut ini, sebagaimana telah Okezone himpun.
BACA JUGA:Viral Istri Lupa Mandi Wajib tapi Sholat Subuh, Suami Ingatkan saat Sudah Tahiyat AkhirÂ
1. Keluarnya air mani
Kondisi pertama yang mengharuskan mandi wajib adalah keluarnya air mani. Laki-laki ataupun perempuan apabila mengeluarkan air mani, baik itu dilakukan melalui hubungan badan suami istri, mimpi basah, atau sengaja dikeluarkan, maka harus mandi wajib.
Untuk hubungan badan, baik keluar mani atau tidak, suami istri diwajibkan untuk mandi junub jika sudah selesai melakukannya.
Air mani adalah cairan yang memiliki salah satu dari tiga ciri; keluarnya disertai rasa nikmat (syahwat), keluar dengan tersendat-sendat (tadaffuq), atau memiliki aroma seperti adonan roti ketika masih basah dan seperti putih telur ketika sudah kering.
BACA JUGA:Hukum Tidak Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri Menurut Syariat IslamÂ
2. Haid dan nifas
Kondisi yang mengharuskan mandi wajib berikutnya yaitu setelah keluar haid atau nifas. Pada saat "datang bulan" atau usai melahirkan dan jika darah kotor sudah selesai keluar dari kemaluannya maka wajib mandi besar. Setelah itu, boleh melakukan ibadah lagi seperti sholat dan lainnya.
Wajibnya mandi karena berhentinya darah haid. Begitu pula terdapat ijma’ (kesepakatan) ulama mengenai wajibnya mandi ketika berhenti dari darah nifas.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News