SUATU hari Abu Nawas terlihat jalan sendirian menuju masjid untuk menunaikan Sholat Subuh. Setibanya di masjid, ia melihat para jamaah sudah pada berkumpul meskipun saat itu adzan subuh belum berkumandang.
Masing-masing dari mereka sibuk dengan ibadahnya. Ada yang berdzikir, ada yang sholat sunnah, ada juga yang membaca Alquran sembari menunggu datangnya waktu subuh.
BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Hancurkan Istana Raja Gara-Gara Seekor Lalat, Luar Biasa Berani!
Setelah selesai menunaikan Sholat Subuh dan dzikir, orang-orang mulai beranjak meninggalkan masjid. Ketika sampai di halaman masjid, Abu Nawas terlihat senyum-senyum sendiri sambil memandangi topinya. Tentu saja tingkah ini membuat para jamaah penasaran.
"Hei Abu Nawas, memangnya apa yang kamu lihat di dalam topimu sampai-sampai terlihat sangat bahagia?" tanya salah satu jamaah, seperti dikutip dari kisah di kanal YouTube Doa Ibu Guru.
"Aku melihat surga dan para bidadari di dalam topiku," jawab Abu Nawas dengan ekspresi menyakinkan.
Mendengar jawaban itu, para jamaah berbondong-bondong menghampiri Abu Nawas. Dikarenakan sangat penasaran, salah satu dari mereka berkata, "Sini coba aku lihat."
"Tapi aku tidak yakin kau bisa melihat seperti apa yang aku lihat," ujar Abu Nawas sambil mencegahnya.
"Memangnya kenapa Abu Nawas?" jawab jamaah dengan serempak.
BACA JUGA:Cerita Lucu Abu Nawas Gagal Jadi Pejabat Gara-Gara Berlagak Gila, Apes Banget!
Dikarenakan mereka sama-sama makin penasaran, Abu Nawas dengan mimik wajah serius menjelaskannya. "Sebab hanya orang-orang beriman dan sholeh saja yang bisa melihat surga dan bidadari di dalam topiku ini," ujarnya.
"Sini coba aku lihat," ucap salah satu jamaah.
Abu Nawas pun mempersilakan dengan memberikan topinya. Orang tersebut segera melihat ke dalam topi lalu sejenak menatap ke arah Abu Nawas.
Ia kemudian menengok ke orang-orang di sekelilingnya. "Benar aku melihat surga dan bidadari luar biasa sekali," ucap orang itu berbohong.
Dikarenakan takut dikatakan orang yang tidak sholeh dan kurang beriman, jamaah lainnya pun ikut penasaran juga.
"Benarkah? Coba aku ingin melihatnya," ucap jamaah lainnya.
Setelah melihat ke dalam topi Abu Nawas, ia terbelalak lantaran tidak melihat apa-apa. Namun lagi-lagi karena gengsi takut dikatakan orang tidak sholeh dan tidak beriman, dia pun terpaksa berbohong.
"Iya benar aku melihat bidadari yang cantik jelita satu per satu," ujar jamaah lainnya.
Akhirnya semua jamaah mencobanya dan jawabannya pun sama karena gengsi takut dibilang bukan orang sholeh dan kurang beriman.
Sampai tibalah giliran terakhir seorang jamaah yang dikenal pendiam. Ia pun mengambil topi Abu Nawas dan melihat ke dalamnya.
Dia tidak melihat apa-apa, justru mencium bau apek dari topi Abu Nawas. Orang itu langsung melempar topi ke tanah dan berkata dengan sedikit nada jengkel.
"Aku tidak melihat apa-apa. Yang ada bau apek. Lalu kau akan menuduhku orang tidak beriman?" tutur orang itu kepada Abu Nawas.
Melihat hal itu, Abu Nawas malah tertawa terpingkal-pingkal. Kemudian Abu Nawas berkata, "Aku juga sama seperti kau. Aku tidak melihat apa-apa," tegas Abu Nawas sambil menahan tawa.
"Hei kalian semua jangan hanya karena takut dibilang orang tidak beriman lalu membohongi diri sendiri dan orang lain. Selama taat beribadah dan menjauhi larangan Allah Subhanahu wa ta'ala, kalian tidak perlu takut dan tak perlu malu kepada orang lain disebut sebagai orang yang tidak beriman."
"Cukup hanya kalian dan Allah Ta'ala yang tahu dan lagian mana mungkin surga bisa terlihat, sementara kalian belum mati," tambah Abu Nawas.
Seketika mereka yang tadinya mengerumuni Abu Nawas langsung membubarkan diri sambil menahan rasa malu.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)