Pasalnya, dia sudah meminta agar Malaikat Maut menyampaikan pemberitahuan sebelum ajal sang Nabi tiba. Tapi Malaikat Maut mengatakan dirinya sudah menepati janji tersebut.
"Aku telah mengirim putih rambutmu sebagai utusan pertama. Padahal rambutmu hitam sebelumnya. Kemudian aku mengirim lemah badanmu sebagai utusan kedua, engkau tahu tubuhmu kuat sebelumnya. Terakhir, aku mengirim bongkok tubuhmu, sebelumnya tubuhmu tegak," jelas Malaikat Maut.
Malaikat Maut kemudian mempertegas bahwa tiga pertanda itu adalah utusan yang dikirim kepada Nabi Yaqub Alaihissallam. Bukan hanya untuk sang Nabi, tetapi juga kaum Bani Adam menjelang kematian.
Dengan demikian, umat Islam bisa memetik hikmah atas kisah persahabatan Nabi Yaqub Alaihissallam dan Malaikat Maut barusan. Sudah sepatutunya manusia lebih sering mengingat kematian agar bisa lebih dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala mempersiapkan bekal akhirat.
Mengingat maut ini juga telah tertuang dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, "Perbanyaklah mengingat perkara yang memutus berbagai kenikmatan." (HR Tirmidzi)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)