NABI Muhammad Shallallahu alaihi wassallam lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Kota Makkah. Beliau lahir dari seorang ibu bernama Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zahra bin Kilab.
Aminah ibunda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dikenal sebagai sosok yang memiliki peranan sangat penting. Aminah merupakan keturunan Quraisy dari Bani Zuhra.
BACA JUGA:Kisah 3 Perempuan yang Menemani Ibunda Aminah saat Melahirkan Nabi Muhammad
Beliau lahir di Bani Zuhrah dan tumbuh besar di dekat Baitul Atiq. Aminah memiliki seorang ayah pemimpin Bani Zahrah yang bernama Wahab bin Abdu Manaf dan ibunya bernama Barah, anak perempuan dari Abdul Uzza bin Usman bin Abdud-Dar bin Qasha.
Dikisahkan Aminah sudah mengenal Abdullah sejak masa kanak-kanaknya. Aminah dan Abdullah yang kemudian menjadi sepasang suami istri itu sering bertemu di bukit-bukit Makkah. Bukit tersebut merupakan tempat berkumpulnya para pemimpin kabilah Quraisy setiap kali ditimpa musibah.
Aminah dan Abdullah bin Abdul Muthalib menikah. Tidak lama setelah itu, Aminah harus rela ditinggal pergi oleh Abdullah untuk melakukan perjalanan berdagang. Kala itu Aminah masih hamil muda.
Kemudian saat perjalanan pulang menuju Makkah, Abdullah jatuh sakit sehingga memutuskan beristirahat di Madinah dan akhirnya meninggal dunia di kota tersebut.
BACA JUGA:Kisah Pelukan Terakhir Ibunda Aminah untuk Putranya Nabi Muhammad
Ketika mendengar bahwa suaminya meninggal, Aminah pun mengalami kesedihan yang teramat dalam. Dia pun harus melewati masa kehamilan dan melahirkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tanpa adanya seorang suami di sampingnya.
Sebelum melahirkan, Aminah pernah mengalami kejadian-kejadian istimewa selama 12 hari. kisah yang paling mahsyur adalah munculnya cahaya terang di malam kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Ada juga yang mengatakan bahwa Aminah sempat bermimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissallam dan mendapat bisikan malaikat.
Ketika melahirkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Aminah tidak merasakan nyeri dan sakit sebagaimana perempuan yang tengah melahirkan. Nama Muhammad dipilih oleh Abdul Muthalib dengan alasan bahwa nama tersebut tidak seperti nama-nama pada umumnya. Sang kakek juga berharap cucunya tersebut menjadi orang terpuji.
Orang Arab zaman dulu memiliki kebiasaan menitipkan bayi-bayi mereka ke daerah dusun untuk disusukan. Awalnya Aminah mengasuh sendiri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hingga umur 3 tahun, setelah itu dia menerima tawaran orang yang hendak mengasuh bayinya.
Setelah peristiwa pembelahan dada oleh Malaikat Jilbril, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam akhirnya dikembalikan ke pangkuan Aminah di saat Nabi berusia 5 tahun lebih.
Saat berusia 6 tahun, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan ibunya Aminah melakukan perjalanan menuju Madinah untuk berziarah ke makam Abdullah bin Abdul Muthalib.
Namun ketika di perjalanan, Aminah tiba-tiba jatuh sakit dan meminta Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam untuk beristirahat terlebih dahulu. Aminah pun tidak mampu melanjutkan perjalanan dan akhirnya wafat di Madinah.
Ibu yang sangat mulia itu meninggalkan putranya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang masih kecil. Aminah wafat pada tahun 576 M di Madinah, sedangkan jenazahnya dimakamkan di Al-Abwa.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)