Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Abu Nawas Menang Sayembara Bawa Air Laut Tawar, Abu Jahal Kalah Telak!

Fini Nola Rachmawati , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |06:16 WIB
Abu Nawas Menang Sayembara Bawa Air Laut Tawar, Abu Jahal Kalah Telak!
Ilustrasi Abu Nawas menang sayembara bawa air laut tawar kalahkan Abu Jahal. (Foto: Istimewa/Sindonews)
A
A
A

Melihat ambisi Abu Jahal yang begitu besar ingin menjadi penasihat istana, Baginda Raja akhirnya membuat keputusan. Ia ingin mengadakan sayembara antara Abu Nawas dan Abu Jahal. Maka dipanggillah Abu Nawas untuk datang ke istana. Singkat cerita Abu Nawas pun menghadap Baginda Raja.

"Ampun Paduka yang mulia, ada gerangan apa memanggil hamba?" tanya Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas, Abu Jahal sangat menginginkan jabatan penasihat istana. Dia minta supaya jabatanmu diganti olehnya, tapi aku juga tidak mungkin memecatmu begitu saja. Biar adil maka aku putuskan akan mengadakan sayembara untuk kalian berdua. Siapa yang jadi pemenangnya maka dialah yang berhak jadi penasihat istana," jelas Baginda Raja.

Sejenak Abu Nawas terdiam dan berpikir Abu Jahal pasti punya rencana busuk. "Jangan sampai dia jadi penasihat istana, bisa-bisa rakyat makin tertindas oleh kelakuannya," pikir Abu Nawas.

"Ampun Paduka yang mulia, kalau boleh tahu sayembara apa yang hendak diberikan?" tanya Abu Nawas.

"Aku ingin masing-masing dari kalian membawakan satu gentong air laut, tapi yang rasanya tawar," perintah Baginda Raja.

Abu Nawas dan Abu Jahal langsung terkejut mendengar permintaan Baginda Raja yang aneh itu.

"Sekarang pulanglah kalian berdua dan besok kembali ke sini dengan membawa air laut yang rasanya tawar," kata Baginda Raja melanjutkan.

Sesampainya di rumah, Abu Nawas terus memikirkan dan mencari tahu keberadaan laut yang airnya tawar. "Mana ada air laut yang rasanya tawar? Orang secerdik apa pun tidak akan bisa melakukannya," pikir Abu Nawas.

Sementara itu Abu Jahal mulai berbuat curang. Ia memasukkan air sumur ke gentong untuk dibawanya ke istana.

"Baginda Raja pasti percaya meskipun aku berkata bohong, karena aku tahu aku adalah menterinya yang paling dipercaya," kata Abu Jahal dalam hati.

Keesokan harinya Abu Nawas dan Abu Jahal datang ke istana dengan membawa gentong masing-masing.

"Bagaimana, apakah kalian sudah mendapatkan airnya?" tanya Baginda Raja.

"Sudah Paduka yang mulia," jawab Abu Jahal dan Abu Nawas serempak.

Kemudian Abu Jahal maju lebih dulu menyerahkan gentongnya. "Ini Paduka air laut permintaan Paduka," ucap Abu Jahal.

Baginda Raja lalu mencicipi air yang dibawa Abu Jahal. "Bagus Abu Jahal, air ini rasanya tawar, tapi benarkah ini berasal dari laut?" tanya Baginda Raja.

"Benar sekali Paduka. Hamba sengaja mengambilnya dari laut yang tidak diketahui oleh banyak orang," jawab Abu Jahal penuh percaya diri.

Sekarang tibalah giliran Abu Nawas menyerahkan gentong miliknya. Ketika Baginda Raja mencicipi air yang ada di gentong Abu Nawas, ia pun langsung berkata, "Hei Abu Nawas, kenapa rasanya masih asin dan getir? Yang aku minta air laut rasa tawar," ucap Baginda Raja.

"Ampun Paduka yang mulia, tapi memang begitulah rasa air laut," balas Abu Nawas.

"Baiklah, karena lomba ini dimenangkan Abu Jahal, tentu dia yang akan menjadi penasihat istana," tutur Baginda Raja. 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement