Mendengar itu, kedua murid ini pun merasa senang. Keesokan harinya datanglah mereka ke majelis Abu Nawas untuk mengikuti ujian susulan.
Lalu Abu Nawas membagikan kertas ujian kepada kedua murid tersebut, dan kali ini Abu Nawas mengawasinya dengan ketat. Ia sengaja duduk di hadapan mereka agar tidak ada yang mencontek atau saling memberi tahu hasil jawabannya.
Ketika kedua murid ini membaca pertanyaannya, keringat dingin langsung keluar. Wajah mereka terlihat sangat panik karena ternyata pertanyaannya bukanlah seputar pelajaran agama, melainkan pertanyaannya: "Kaki keledai sebelah mana yang pincang?"
Alhasil atas pertanyaan tersebut, kedua murid ini jawabannya berbeda-beda. Murid pertama menjawab kaki sebelah kanan. Murid kedua menjawab kaki sebelah kiri.
Setelah jawaban tersebut diserahkan, Abu Nawas pun tersenyum sembari menatap kedua muridnya. "Jawaban kalian mana yang benar, kaki sebelah kiri atau kanan? Atau, kalian telah berbohong?" tanya Abu Nawas.