3. Berdoa dengan suara keras
Jangan berdoa dengan suara keras, melainkan mengucapkannya secara lirih. Larangan ini tertulis dalam Alquran Surat Al Isra Ayat 110:
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَاوَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
Artinya: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS Al Isra' (17): 110)
4. Melebih-lebihkan doa
Ada larangan agar tidak melebih-lebihkan doa yang diucapkan. Umat Islam diharapkan mengucapkan doa yang ada dalam Alquran dan sunnah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اُدْعُوْارَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al A'raf (7): 55)
5. Berdoa dari hati yang lalai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR Tirmidzi nomor 3479. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)