Pelaksanaan sholat Nisfu Syaban ini terdapat beberapa pendapat dan pandangan dari para ulama. Ada yang menganggapnya bid'ah, ada pula yang tidak mempermasalahkannya.
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahauddin Nur Salim atau akrab disapa Gus Baha mengatakan sholat Nisfu Syaban boleh dikerjakan.
"Sholat Nisfu Syaban misalnya, selama diakhiri dengan Lillahi Ta'ala kan sholat itu khoirun maudhu'un faaktsir aw aqila. Pantangan sholat ada lima yakni abis asar, zawal, habis sholat subuh sampai terbitnya matahari. Selain itu baik," katanya dalam kanal YouTube-nya.
Dilansir Rumaysho.com, ulama yang pernah menjabat sebagai Ketua Lajnah Ad Da’imah (komisi fatwa di Saudi Arabia) yaitu Syeikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz mengatakan:
"Hadits yang menerangkan keutamaan malam Nisfu Syaban adalah hadits-hadits yang lemah yang tidak bisa dijadikan sandaran. Adapun hadits yang menerangkan mengenai keutamaan sholat pada malam Nisfu Syaban, semuanya adalah berdasarkan hadits palsu (maudhu'). Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh kebanyakan ulama." (At-Tahdzir minal Bida’, 20)
Begitu juga Syekh Ibnu Baz menjelaskan, "Hadits dhaif barulah bisa diamalkan dalam masalah ibadah jika memang terdapat penguat atau pendukung dari hadits yang shahih. Adapun untuk hadits tentang menghidupkan malam Nisfu Syaban, tidak ada satu dalil shahih pun yang bisa dijadikan penguat untuk hadits yang lemah tadi." (At Tahdzir minal Bida’, 20)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)