PUASA Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dikerjakan kaum Muslimin dan termasuk Rukun Islam yang ketiga. Banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika berpuasa, di antaranya kesehatan tubuh, melatih kedisiplinan, hingga mengajarkan kesabaran.
Saat berpuasa, kaum Muslimin bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga tidak boleh melakukan hal-hal terlarang yang dapat membuat puasanya sia-sia. Sebab saat berpuasa, hawa nafsu pun harus ditahan, salah satunya nafsu membicarakan keburukan orang lain atau bisa disebut ghibah.
Lantas, bagaimana hukumnya jika membicarakan keburukan orang lain atau ghibah ketika sedang berpuasa?
Dalam hadits riwayat Imam Thabrani dari Jabir Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Allah boleh jadi mengampuni seseorang yang telah berzina yang kemudian menyesali perbuatannya dan memohon ampunan-Nya. Namun, Allah tidak akan memaafkan seseorang yang menggunjingkan orang lain, sebelum penderita gunjingan itu memaafkannya."
Selain itu larangan ghibah juga terdapat dalam Alquran Surat Al Hujurat Ayat 12:
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang." (QS Al Hujurat: 12)
Ayat tersebut menggambarkan jika seseorang melakukan gibah bagaikan memakan bangkai saudaranya sendiri.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News