Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Keistimewaan Orang yang Meninggal di Bulan Suci Ramadhan

Asthesia Dhea Cantika , Jurnalis-Rabu, 29 Maret 2023 |09:13 WIB
5 Keistimewaan Orang yang Meninggal di Bulan Suci Ramadhan
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

4. Tergolong dalam Mati Syahid

Meninggal di bulan Ramadhan juga dianggap sebagai mati syahid. Ini seperti tertuang dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

Puasa di bulan Ramadhan termasuk ibadah yang diwajibkan dan termasuk dalam rukun Islam. Menjalankan puasa berarti seorang Muslim berada di jalan Allah. Saat meninggal dalam keadaan berpuasa sama saja seperti meninggal di jalan Allah.

5. Terbebas dari Laknat Allah

Menurut surat dalam Al Quran, orang yang mati dalam keadaan kafir akan mendapat laknat dari Allah. Sementara orang yang meninggal di bulan Ramadhan, dan memeluk Islam serta menjalani ibadah puasa, dapat terhindar dari laknat Allah.

Ini sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 161:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ ٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya” (Q. S. Al Baqarah :161)

Itulah keistimewaan orang yang meninggal di Bulan Suci Ramadhan.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement