ABU Nawas pada suatu hari berada di istana. Ini setelah Baginda Raja mengundang beberapa ulama untuk berkumpul di sana, tentu saja termasuk Abu Nawas.
Baginda Raja mengundang Abu Nawas dan para ulama untuk membahas berbagai hukum Islam. Dengan begitu, beliau tetap bisa menimba ilmu tanpa harus meninggalkan istananya.
Ulama fikih menyampaikan keilmuannya seputar halal haram dalam hukum agama Islam. Ulama tauhid menyampaikan keilmuannya seputar keesaan Allah Subhanahu wa Ta'ala beserta kekuasaannya yang meliputi alam semesta. Begitu juga dengan ulama lainnya.
Setelah masing-masing ulama menyampaikan ilmu sesuai bidangnya, tibalah giliran Abu Nawas. Dikarenakan bingung harus menyampaikan apa, Abu Nawas pun berkata, "Ampun Paduka yang mulia, apa yang ingin Paduka dengar dari hamba? Hamba rasa para ulama ini sudah menyampaikan semuanya."
"Kalau menurutmu demikian, baiklah berarti sekarang waktunya tanya jawab," ucap Baginda Raja seperti dikutip dari kanal YouTube Juha Official.
"Abu Nawas, apa yang kau ketahui mengenai rezeki?" tanya Baginda Raja.
"Kita semua pasti meyakini bahwa rezeki datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana dalam firman-Nya: Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya," jelas Abu Nawas.
"Rezeki itu bisa datang dari mana saja, Paduka. Kita sebagai manusia cukup bertawakal dengan benar, niscaya rezeki akan datang kepada kita. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya."
"Ini berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi: Andai kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan berikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang," papar Abu Nawas.