SURGA menjadi dambaan tujuan akhir semua orang. Tempat semua kebahagiaan hakiki bermuara. Tentu saja, untuk mendapatkan itu semua harus dengan berjuangan. Yaitu menjalankan amalan baik sebanyak-banyaknya di dunia.
Gambaran keindahan di surga membuat tak sedikit yang penasaran dengan bahasa yang digunakan di sana. Apakah memiliki bahasa khusus?
BACA JUGA:
Dikutip dari Darun Nuhat, menyebutkan bahasa yang digunakan di surga adalah bahasa arab.

Sesuai dengan Hadist Riwayat Thabrani berikut ini.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” أحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلَاثٍ: لِأَنِّي عَرَبِيٌّ، وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ، وَكَلَامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ ” [رواه الطبراني]
"Dari Ibn Abbas ra, Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Cintai arab karena tiga hal, karena saya adalah orang arab, karena al-Qur’an berbahasa arab, dan bahasa penduduk sorga adalah Bahasa Arab." [HR: Thabrani]
Meski begitu, keshahihan hadist tersebut tak bisa dipastikan. Oleh karena itu para ulama sepakat bahwa hadits tersebut palsu, seperti yang dikatakan Imam Al Albani.
BACA JUGA:
Dengan demikian, tidak ada dalil yang mampu memastikan bahasa apa yang digunakan di surga kelak. Seperti yang dikatakan Syaikhul Islam, dikutip dari Konsultasi Syariah.
الحمد لله رب العالمين لا يُعلم بأي لغة يتكلم الناس يومئذ ، ولا بأي لغة يسمعون خطاب الرب جل وعلا ؛ لأن الله تعالى لم يخبرنا بشيء من ذلك ولا رسوله عليه الصلاة والسلام ، ولم يصح أن الفارسية لغة الجهنميين ، ولا أن العربية لغة أهل النعيم الأبدي ، ولا نعلم نزاعا في ذلك بين الصحابة رضي الله عنهم ، بل كلهم يكفون عن ذلك لأن الكلام في مثل هذا من فضول القول
"Segala puji bagi Allah, Rabbul ‘alamin, Kita tidak tahu, bahasa apa yang Allah gunakan untuk berkomuniasi pada hari kiamat. Kita juga tidak tahu, bahasa apa yang didengar oleh para makhluk ketika mereka berkomunikasi dengan Tuhannya. Karena Allah tidak menceritakan hal itu sama sekali, demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tidak ada riwayat yang shahih bahwa bahasa persi adalah bahasa penduduk neraka. Demikian pula, tidak ada riwayat shahih bahwa bahasa arab adalah bahasa penduduk surga. Dan kita juga tidak tahu adanya diskusi para sahabat Radhiyallahu ‘anhum tentang masalah ini. Bahkan mereka semua tidak memberikan komentar tentng bahasa kelak di akhirat. Karena membahas masalah ini termasuk pembahasan sia-sia."
Kemudian, Syaikhul Islam melanjutkan,
ولكن حدث في ذلك خلاف بين المتأخرين ، فقال ناس : يتخاطبون بالعربية ، وقال آخرون : إلا أهل النار فإنهم يجيبون بالفارسية ، وهى لغتهم في النار . وقال آخرون : يتخاطبون بالسريانية لأنها لغة آدم وعنها تفرعت اللغات . وقال آخرون : إلا أهل الجنة فإنهم يتكلمون بالعربية . وكل هذه الأقوال لا حجة لأربابها لا من طريق عقلٍ ولا نقل بل هي دعاوى عارية عن الأدلة والله سبحانه وتعالى أعلم وأحكم
"Hanya saja, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama belakangan. Sebagian mengatakan, Allah berkomunikasi dengan bahasa arab. Ada juga yang mengatakan, untuk penduduk neraka mereka berkomunikasi dengan bahasa persi. Dan itu menjadi bahasa mereka di neraka."
Ada juga yang mengatakan, komunikasi mereka dengan bahasa Suryani. Karena ini bahasa yang digunakan Nabi Adam. Dan semua bahasa turunan darinya. Kecuali ahli surga, mereka berbicara dengan bahasa arab.
Dan semua pendapat ini, tidak memiliki dasar pijakannya. Baik secara logika maupun dalil yang shahih. Ini semua hanya klaim tanpa dalil. Dan Allah ta’ala Maha Tahu dan Maha Bijaksana." (Majmu’ Fatawa, 4/300).
Allahua'lam
(Vivin Lizetha)