KEHIDUPAN Ramadan di Serbia memang tidak sama dengan negara-negara lainnya yang memiliki penduduk mayoritas muslim. Akan tetapi Febi Eka Putri, mahasiswi asal Indonesia di Serbia ini tidak mengalami kendala sama sekali dalam menjalankan puasanya.
Kepada Okezone Febi menceritakan, kehidupannya di Serbia untuk menuntaskan pendidikan melalui jalur beasiswa. Kini ia tinggal di Beograd yang merupakan ibukota Serbia, tepatnya sejak 2020 ketika awal pandemi datang menyerbu bumi.
BACA JUGA:
"Suasana Ramadhan di Serbia untuk sekarang lagi enak banget karena lagi musim semi," katanya saat live Instagram bersama Okezone dengan tema "Mencari Berkah Lailatul Qadar di Serbia", Jumat (14/04/2023).
Febi melanjutkan, bahwa Ramadhan tahun ini ia berkesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa di dua kota Serbia. Pertama di Beograd, tempatnya saat ini tinggal. Kedua di Novi Pazar yang mana kota tersebut penduduknya mayoritas adalah muslim.
BACA JUGA:
Namun terdapat perbedaan menjalankan puasa di dua kota tersebut. Saat berada di Beograd, Febi tidak bisa mendengarkan adzan secara langsung. Ketika ingin mengetahui waktu berbuka puasa dan imsak, ia hanya mengandalkan aplikasi di handphonenya.
"Atau langsung datang ke masjidnya, karena adzan tidak bisa bebas dikumandangkan di sini," terangnya.