Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Doa saat Melihat Musibah pada Orang Lain maupun Diri Sendiri

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 12 Mei 2023 |18:12 WIB
Doa saat Melihat Musibah pada Orang Lain maupun Diri Sendiri
Ilustrasi doa saat melihat musibah pada orang lain maupun diri sendiri. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

DOA saat melihat musibah pada orang lain maupun diri sendiri. Seperti diketahui bahwa musibah bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Itu semua atas ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka itu, terus meminta perlindungan serta kekuatan dari Allah Ta'ala juga.

Dilansir Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan bahwa jika ada orang tertimpa musibah apa pun, sakit berat, sampai pada musibah dalam hal agama, maka baiknya mengamalkan doa berikut ini.

Info grafis waktu mustajab berdoa. (Foto: Okezone)

Dari Ibnu ‘Umar, dari bapaknya ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ رَأَى صَاحِبَ بَلاَءٍ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً إِلاَّ عُوفِىَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلاَءِ كَائِنًا مَا كَانَ مَا عَاشَ

"Siapa saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan, 'Alhamdulillahilladzi 'aafaani mimmab talaaka bihi, wa faddhalanii 'ala katsiirim mimman khalaqa tafdhilaa' (Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpamu dan benar-benar memuliakanku dari makhluk lainnya). Kalau kalimat itu diucapkan, maka ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apa pun itu semasa ia hidup."

(HR Tirmidzi nomor 3431; Ibnu Majah: 3892. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini dha'if dan penguatnya, syawahidnya juga dha'if. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan

Dalam riwayat tersebut ada kalimat lanjutan:

وَقَدْ رُوِىَ عَنْ أَبِى جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِىٍّ أَنَّهُ قَالَ إِذَا رَأَى صَاحِبَ بَلاَءٍ فَتَعَوَّذَ مِنْهُ يَقُولُ ذَلِكَ فِى نَفْسِهِ وَلاَ يُسْمِعُ صَاحِبَ الْبَلاَءِ.

"Diriwayatkan dari Abu Ja’far bin ‘Ali bahwa ia berkata, 'Jika ada yang melihat yang lainnya tertimpa musibah, maka memintalah perlindungan (pada Allah) darinya. Hendaklah ia mengucapkan bacaan tadi, namun jangan sampai didengar oleh orang yang tertimpa musibah'."

Penulis Tuhfatul Ahwadzi (9: 375), Syekh Muhammad ‘Abdurrahman Al Mubarakfuri berkata bahwa maksud dari melihat yang lain yang tertimpa musibah yaitu musibah yang menimpa badan seperti lepra, cebol (terlalu pendek), jangkung (terlalu tinggi), buta, pincang, tangan bengkok, dan semacamnya.

Juga yang dimaksud adalah musibah yang menimpa agama seseorang, seperti kefasikan, kezaliman, terjerumus dalam bid'ah, kafir, dan selainnya. 

Diterangkan pula di halaman selanjutnya dalam kitab yang sama, baiknya doa tersebut diucapkan lirih di hadapan orang yang tertimpa musibah dunia (seperti tertimpa penyakit), termasuk juga yang tertimpa musibah agama apalagi kalau ada dampak negatif jika diucapkan di hadapannya.

Namun bisa jadi doa tersebut dikeraskan di hadapan orang yang tertimpa musibah agama (orang fasik, misalnya, pen) agar melarang dari maksiat yang dilakukan sehingga ia bisa tercegah (sadar).

Demikian pembahasan mengenai doa saat melihat musibah pada orang lain maupun diri sendiri. Wallahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement