Masjid Bir Ali seakan menjadi favorit para jamaah haji. Masjid ini memiliki menara setinggi 64 meter yang tampak menjulang gagah dari balik rindangnya pepohonan di bawah sebuah lembah.
Pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, lembah tersebut dikenal dengan nama Lembah Aqiq. Lembah yang terletak di perbatasan Tanah Haram ini merupakan lokasi berdirinya Masjid Bir Ali.
Sejarah nama Bir Ali diberikan saat Ali bin Abi Thalib menggali sumur dengan jumlah yang sangat banyak di masjid ini.
Oleh karena itu, tempat ini diberi nama Bir Ali. Bir artinya Sumur dengan bentuk jamak, sedangkan Ali adalah Tokoh yang telah menggali sumur tersebut paling banyak.
Namun untuk saat ini, sumur-sumur tersebut tertutup bangunan-bangunan di sekitar masjid dan bangunan Masjid Bir Ali sendiri.
Di dalam Masjid Bir Ali, para jamaah haji mengerjakan sholat sunnah 2 rakaat. Selanjutnya mereka memulai ihram haji atau ihram umrah.
Niat dalam hati dan melafalkan dengan lisan saat akan berangkat menuju Makkah. Niat ini boleh diucapkan sendiri-sendiri setelah sholat sunnah ihram dan bisa juga bersama-sama jamaah yang lain di bawah bimbingan muzawir (pembimbing) saat bus bergerak menuju Makkah.