ALQURAN Surat Al Hijr Ayat 1–99: Arab latin dan artinya. Al Hijr merupakan surat ke-15 di dalam kitab suci Alquran dan memiliki arti Bukit Hijr.
Surat Al Hijr termasuk golongan Makkiyyah atau turun kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam di Kota Makkah, Arab Saudi.
Dilansir laman Abusyuja, Surat Al Hijr mengacu pada daerah bernama Al Hijr, yakni sebuah pegunungan yang zaman dahulu dihuni kaum Tsamud. Wilayah ini terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Syiria).
Dinamakan Surah Al Hijr karena berhubungan dengan daerah yang dihuni oleh kaum Tsamud tersebut, yakni kaum yang dimusnahkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala karena mendustakan Nabi Shalih Alaihissallam.
Berikut bacaan lengkap Surat Al Hijr Ayat 1–99, seperti terdapat dalam Alquran Digital Okezone:
الۤرٰ ۚ تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡـكِتٰبِ وَقُرۡاٰنٍ مُّبِيۡنٍ
1. Alif-Laaam-Raa; tilka Aayaatul Kitaabi wa Qur-aa-nim Mubeen
Alif Lam Ra. (Surah) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Kitab (yang sempurna) yaitu (ayat-ayat) Al-Qur'an yang memberi penjelasan.
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لَوۡ كَانُوۡا مُسۡلِمِيۡنَ
2. Rubamaa yawaddul lazeena kafaroo law kaanoo muslimeen
Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim.
ذَرۡهُمۡ يَاۡكُلُوۡا وَيَتَمَتَّعُوۡا وَيُلۡهِهِمُ الۡاَمَلُ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُوۡنَ
3. Zarhum yaakuloo wa tatamatta'oo wa yulhihimul amalu fasawfa ya'lamoon
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
وَمَاۤ اَهۡلَـكۡنَا مِنۡ قَرۡيَةٍ اِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَّعۡلُوۡمٌ
4. Wa maaa ahlaknaa min qaryatin illaa wa lahaa kitaabum ma'loom
Dan Kami tidak membinasakan suatu negeri, melainkan sudah ada ketentuan yang ditetapkan baginya.
مَا تَسۡبِقُ مِنۡ اُمَّةٍ اَجَلَهَا وَمَا يَسۡتَاْخِرُوۡنَ
5. Maa tasbiqu min ummatin ajalahaa wa maa yastaakhiroon
Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat meminta penundaan(nya).
وَ قَالُوۡا يٰۤاَيُّهَا الَّذِىۡ نُزِّلَ عَلَيۡهِ الذِّكۡرُ اِنَّكَ لَمَجۡنُوۡنٌؕ
6. Wa qaaloo yaaa aiyuhal lazee nuzzila 'alaihiz Zikru innaka lamajnoon
Dan mereka berkata, “Wahai orang yang kepadanya diturunkan Al-Qur'an, sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar orang gila.
لَوۡ مَا تَاۡتِيۡنَا بِالۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اِنۡ كُنۡتَ مِنَ الصّٰدِقِيۡنَ
7. Law maa taateenaa bil malaaa'ikati in kunta minas saadiqeen
Mengapa engkau tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika engkau termasuk orang yang benar?”
مَا نُنَزِّلُ الۡمَلٰۤٮِٕكَةَ اِلَّا بِالۡحَـقِّ وَمَا كَانُوۡۤا اِذًا مُّنۡظَرِيۡنَ
8. Maa nunazzilul malaaa'i kata illaa bilhaqqi wa maa kaanooo izam munzareen
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran (untuk membawa azab) dan mereka ketika itu tidak diberikan penangguhan.
اِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا الذِّكۡرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوۡنَ
9. Innaa Nahnu nazalnaz Zikra wa Innaa lahoo lahaa fizoon
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
وَلَـقَدۡ اَرۡسَلۡنَا مِنۡ قَبۡلِكَ فِىۡ شِيَعِ الۡاَوَّلِيۡنَ
10. Wa laqad arsalnaa min qablika fee shiya'il awwaleen
Dan sungguh, Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum engkau (Muhammad) kepada umat-umat terdahulu.