Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Tasyrik? Hari Menyantap Makan dan Minum Usai Idul Adha

Novie Fauziah , Jurnalis-Jum'at, 30 Juni 2023 |12:00 WIB
Apa Itu Tasyrik? Hari Menyantap Makan dan Minum Usai Idul Adha
Daging Kurban. (Foto: Okezone)
A
A
A

SETELAH Salat Idul Adha dan melaksanakan penyembelihan hewan kurban, keesokan harinya umat Islam akan memasuki hari Tasyrik. Di mana waktu tersebut adalah tiga hari yang terhitung setelah Hari Raya Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan Dzulhijjah dalam kalender Islam.

Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), hari Tasyrik erat kaitannya dengan hari raya Idul Adha. Pada waktu tersebut, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Larangan ini sejalan dengan pelaksanaan qurban itu sendiri.

Istilah hari Tasyrik berasal dari literatur Arab 'Syaraqa' yang berarti terbit. Kemudian ada beberapa pendapat yang menjadi asal-usul, serta alasan mengapa hari-hari tersebut dinamakan hari Tasyrik.

Kemudian adanya larangan menjalankan puasa di hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban . Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya: "Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji." (HR. Bukhari, no. 1859)

Lantas darimana asal usul Hari Tasyrik?

Pertama, dinamakan Tasyrik karena pada zaman dahulu umat Islam mengawetkan daging kurban dengan cara menjemurnya. Nantinya untuk dijadikan semacam dendeng di hari-hari tersebut.

Kedua, karena ibadah kurban tidak dilakukan kecuali setelah terbitnya matahari.

Oleh karenanya hari Tasyrik juga dikenal sebagai hari menyantap makanan dan minuman. Seperti dijelaskan dalah riwayat hadist berikut ini, Rasulullah bersabda:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement