JEDDAH - Euforia jamaah haji setelah puncak haji 1444 H / 2023 M beralih ke belanja. Hampir di setiap keramaian tempat perbelanjaan, baik pasar atau pedagang kaki lima dekat hotel selalu ramai dengan kehadiran jamaah Indonesia.
Peralihan tersebut membuat jamaah menjadi terlena dengan kondisi mereka. Pergerakan dari satu toko ke toko lain, berdiri dengan waktu lama karena banyak toko tidak ada bangku istirahat. Atau juga nego di bawah paparan matahari dengan pedagang kaki lima tanpa disadari membuat jamaah lelah dan dehidrasi.
Imbasnya, jamaah haji mengalami kelelahan saat melakukan perjalanan pulang ke Indonesia. Jamaah sudah merasa kepayahan begitu tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah sehingga harus mendapatkan perawatan di bandara. Jamaah pun bisa terancam pulang belakangan jika dokter menilai tidak layak terbang.
Seperti dialami dua jamaah haji sakit yaitu Nur Hasanah (60) dan Saidiyah (50) keduanya dari koter BDJ 01 mendapatkan perawatan di pos kesehatan bandara. Nur Hasanah dilarikan ke Poskes bandara setelah pingsan dan mengeluhkan vertigo.
Sedangkan Saidiyah mendapatkan perawatan di Poskes setelah mengeluhkan mual dan sesak napas.
Dokter jaga di Poskes bandara Anne Dwisari menyampaikan bahwa Nur Hasanah mengalami dyspepsia, hipertensi, dan vertigo dipicu dengan kelelahan, pola makan yang tidak teratur, dan tidak teratur dalam mengosumsi obat rutin. Diketahui Nur Hasanah juga merupakan jamaah Risti hipertensi.