Maka itu, dianjurkan bagi orang yang berhaji setelah melaksanakan amalan haji, bahkan setelah bertahalul (boleh melakukan larangan ihram) ketika selesai melempar jumrah 'aqobah pada hari Nahr (Idul Adha 10 Dzulhijjah) untuk saling mendoakan:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
Allahummaj’al hajjan mabruron, wa sa’yan masykuron, wa dzanban maghfuron.
"Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni."
Inilah doa yang dijelaskan dalam riwayat dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Umar. Bahkan, disebutkan diriwayatkan secara marfu' (sampai pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Begitu pula diucapkan pada orang yang baru pulang berhaji.
Dicontohkan juga oleh para salaf, yaitu ketika Kholid bin Al Hazza' berhaji dan kembali, maka Abu Qilabah berkata kepadanya:
بَرَّ العَمَلُ
"Semoga Allah menjadikan amalmu mabrur."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)