Allah Subhanahu wa Ta'ala ingin menciptakan Nabi Isa Alaihissallam sebagai tanda bagi umat manusia. Dia menjawab, “Begitulah jadinya! Tuhanmu berkata, 'Itu mudah bagi-Ku. Dan Kami jadikan dia sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Kami.' Ini adalah masalah yang ‘sudah’ diputuskan.” (19:21) – Surat Maryam.
Setelah beberapa bulan, dia melahirkan putranya dan kembali ke bangsanya yang dikejutkan oleh bayi yang baru lahir yang dia gendong.
Dalam kisah Nabi Isa singkat, perjalanan beliau tidaklah mudah. Allah SWT telah mempersiapkan Nabi Isa Alaihissallam sejak kecil untuk menjadi manusia kepercayaan Allah SWT. Dalam proses kenabiannya Ia sempat mendapat kecaman dari kaum Yahudi.
Allah SWT mengangkat Nabi Isa AS sebagai Nabi dan Rasul pada usia ke-30 tahun dan menurunkan mukjizat berupa Kitab Suci Injil. Selain belajar Kitab Injil, Allah SWT juga mengajari putera Maryam itu Kitab Taurat.
Allah SWT mengutus Nabi ISa AS untuk meneruskan misi nabi-nabi Bani Israel untuk menyebarkan ajaran Allah SWT. Kaum Yahudi tidak senang dengan adanya kenabian. Mereka tidak segan membunuh nabi utusan Allah SWT.