Mendengar jawaban Abu Nuwas, Menteri Ihsanuddin kaget luar biasa. Tanpa bertanya lagi dia bergegas menuju istana dan menyampaikan laporannya agar Baginda Raja senang.
"Baginda, ada kabar baik, ada kabar buruk. Baginda mau dengar yang mana dulu?" ucap menteri.
"Apa kabar baiknya?" tanya Baginda Raja.
"Semua kebutuhan pokok tersedia di pasar," jawab menteri.
"Kabar buruknya?" tanya lagi Baginda Raja dengan penuh rasa penasaran.
"Kabar buruknya, hanya kulit ketupat yang tidak ada di pasar. Entah hilang dari pasaran atau ada yang menimbun," kata menteri yakin.
Mendengar jawaban menterinya, Baginda Raja mengerahkan serdadunya untuk menebang pelepah kurma sebanyak mungkin lalu membuat kulit ketupat ramai-ramai. Ia ingin membanjiri pasar dengan kulit ketupat agar para penimbun kulit ketupat kecele dan rugi besar.
Tapi, Baginda Raja tidak puas. Dia langsung terjun ke pasar hari itu juga mengecek kebutuhan pokok. Betapa kaget Raja karena di pasar ternyata banyak orang menjual kulit ketupat.
"Bagaimana ini, pak menteri? Di pasar ternyata banyak kulit ketupat dijual?" tanya Baginda Raja keheranan.