Di medan perang, tentara Raja Thalut merasa berkecil hati karena melihat para musuh di bawah pimpinan Raja Jalut memiliki postur tubuh kekar dan kuat, serta dilengkapi dengan peralatan perang super lengkap.
Demikian juga dengan Raja Jalut yang dikenal berani, terlatih, dan tak mudah dikalahkan dalam peperangan. Terlebih saat itu pasukan Raja Jalut berjumlah ribuan, sementara pasukan Raja Thalut hanya ratusan.
Melihat hal tersebut, Raja Thalut dan pasukannya sebenarnya ragu-ragu. Namun, keberanian dan keimanan Nabi Daud membuatnya semangat untuk melawan Raja Jalut. Bahkan, Nabi Daud berani menantang raja tersebut meski tidak memakai baju zirah atau pedang. Ia hanya membawa sebuah tongkat, beberapa batu kerikil. dan sebuah ketapel untuk melemparkan batu.
Berbekal rasa percaya bahwa Allah SWT akan selalu melindunginya dan pasukan Bani Israil, Nabi Daud segera melemparkan batu dengan ketapelnya ke arah Raja Jalut. Atas izin Allah SWT, lemparan tersebut mengenai Raja Jalut hingga membuatnya berdarah-darah.