GUS Baha bisa mengajak kaum Muslimin belajar agama Islam dengan bahagia. Dai pemilik nama lengkap KH Bahauddin Nursalim ini pun memiliki cara jitunya.
Menurut Gus Baha, beragama tidak perlu kaku, apalagi sok paling benar. Ia mengatakan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan kaum Muslimin terdahulu penuh guyon. Mereka tidak kaku, apalagi pethenthengan.
"Hubungan Khalik dan makhluk itu mesra. Apalagi antar-makhluk, antar-manusia, Nabi, sahabat, santri bersama gurunya, wali bersama muridnya, semua harus mesra," jelas Gus Baha.
Seperti dilansir laman Muslim Moderat, Gus Baha menceritakan saat Nabi Musa Alaihissallam mengajak 70 santrinya naik gunung. Beliau mendapat perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk bersiap-siap menerima wahyu yakni kitab Taurat.
Ketika di atas gunung, Nabi Musa Alaihissallam menyendiri. Setelah beberapa lama, beliau mengajak santrinya turun.
"Yuk, sudah dapat wahyunya. Kita turun sekarang." Gus Baha menerangkan kurang lebih begitu Nabi Musa Alaihissallam mengajak para santrinya yang 70 orang itu untuk turun gunung.