Bersama-sama dengan zaitun, anggur, dan kurma; delima disebutkan dalam ayat Alquran. Penyebutan itu terkait tiga hal sekaligus, yakni indikasi adanya varietas atau kultivar buah, sedekah yang harus ditunaikan setiap kali panen, dan penjelasan tentang keburukan sifat boros.
Buah delima ditemukan tumbuh menyebar di seluruh dunia, mulai China hingga Amerika Serikat. Tidak hanya itu, sesungguhnya Alquran menyebut delima sebagai salah satu buah yang akan ditemukan di surga.
Delima berwarna kemerahan. Bagian dalamnya terdiri dari banyak daging buah yang berupa kantong-kantong membungkus biji. Daging buahnya mempunyai rasa manis keasaman dan menyegarkan.
Dalam perspektif ilmu pengetahuan, delima berasal dari kawasan yang sekarang menjadi negara Iran. Pada masa Nabi Musa Alaihissalam, tumbuhan ini dipercaya sudah mulai dibudidayakan.
Pohon delima menyebar dengan cepat, bahkan dianggap sebagai tumbuhan asli di sekitar Himalaya dan India Utara. Peran buahnya dalam menu makanan terekam dalam catatan-catatan kuno yang ditemukan di kawasan ini.