Abu Nawas lagi-lagi lama tidak mengembalikan. Akhirnya si tetangga mendatangi Abu Nawas. "Abu Nawas, mana pancinya kok lama?" tanya dia.
Tetangganya membayangkan kalau kemarin anak pancinya satu, berarti kalau lebih lama begini anaknya bisa dua atau tiga. Tapi dia malah mendapat jawaban berbeda dari Abu Nawas, "Innalillahi wainnailaihi rajiun. Panci kamu meninggal di rumah saya."
"Enggak mungkin panci meninggal! Mana ada panci meninggal!" ujar sang tetangga dengan marah-marah.
Abu Nawas menjawab, "Inilah manusia, kalau yang menguntungkan diterima, kalau yang tidak menguntungkan."