Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Gus Baha Jadi Murid Kesayangan Mbah Moen? Masya Allah Penyebabnya Bikin Takjub

Alifah Mulyani , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2023 |11:16 WIB
Kenapa Gus Baha Jadi Murid Kesayangan Mbah Moen? Masya Allah Penyebabnya Bikin Takjub
Ilustrasi Gus Baha jadi murid kesayangan Mbah Moen. (Foto: YouTube TVNU)
A
A
A

KENAPA Gus Baha jadi murid kesayangan Mbah Moen? Kiai Ahmad Bahauddin atau lebih dikenal Gus Baha merupakan putra dari Pengasuh Pondok Pesantren Alquran Kragan, Narukan, Rembang, yakni Kiai Nursalim yang lahir pada 1970.

Sebagaimana telah Okezone himpun, sejak kecil Gus Baha menempuh pendidikan agama dan hafalan Alquran di bawah asuhan ayahnya sendiri, Kiai Nursalim Al Hafidz. Hingga pada usia yang masih sangat muda, Gus Baha dapat mengkhatamkan Alquran beserta Qiro'ah-nya dengan pengawasan ketat dari sang ayah.

Mbah Moen. (Foto: Istimewa/Okezone)

Ketika Gus Baha beranjak remaja, Kiai Nursalim menitipkannya untuk mondok dan berguru kepada Syaikhina Kiai Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, yang berjarak sekira 10 kilometer arah timur Narukan.

Di Al Anwar inilah Gus Baha makin terlihat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits, dan tafsir. Hal itu terbukti karena beberapa amanat prestisius keilmiahan yang diemban olehnya selama mondok di Al Anwar berhasil menghafal dan menamatkan berbagai kitab, seperti Rois Fathul Mu'in dan Ketua Ma'arif di jajaran kepengurusan Pesantren Al Anwar.

Ketika mondok di Al Anwar, Gus Baha juga mengkhatamkan hafalan Shahih Muslim lengkap dengan matan, rawi, dan sanadnya. Selain itu, ia juga mengkhatamkan hafalan kitab Fathul Mu'in dan kitab-kitab gramatika arab seperti 'Imrithi dan Alfiah Ibnu Malik.

Dari sekian banyak hafalan Gus Baha, membuatnya mendapat predikat sebagai santri pertama Al Anwar yang memegang rekor hafalan terbanyak di eranya. 

Bahkan di setiap musyawarah yang akan diikutinya justru mendapat penolakan oleh santri lainnya. Hal ini bukan karena ada rasa iri, namun Gus Baha telah dianggap tempatnya bukan berada di level santri pada umumnya karena kedalaman ilmu, keluasan wawasan dan banyaknya hafalannya.

Selain menonjol dengan keilmuannya, Gus Baha merupakan sosok santri yang dekat dengan kiainya. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mendampingi gurunya yaitu Mbah Moen. Mulai dari duduk santai, hingga urusan mencari ta'bir dan menerima tamu-tamu ulama-ulama besar yang berkunjung ke Al Anwar. Sehingga, ia dijuluki sebagai santri kesayangan Mbah Moen. 

Info grafis Gus Baha. (Foto: Okezone)

Suatu hari Gus Baha pernah dipanggil untuk mencarikan ta'bir tentang suatu persoalan oleh Mbah Moen. Saking cepatnya ta'bir itu akhirnya ditemukan, tanpa membuka dahulu referensi kitab yang dimaksud hingga gurunya pun terharu dan ngendikan, "Iyo, Ha. Kowe pancen cerdas tenan (Iya, Ha. Kamu memang benar-benar cerdas)."

Selain itu Gus Baha juga kerap dijadikan contoh teladan oleh Mbah Moen ketika memberikan mawa'izh di berbagai kesempatan tentang profil santri ideal.

"Santri tenan iku yo koyo Baha iku (Santri yang sebenarnya itu ya seperti Baha itu)," kata Mbah Moen. 

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement