Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Naskah Khutbah Jumat tentang Palestina, Bantuan yang Bisa Diberikan Muslim Dunia

Muhammad Maulana Riziq , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |09:45 WIB
Naskah Khutbah Jumat tentang Palestina, Bantuan yang Bisa Diberikan Muslim Dunia
Ilustrasi naskah khutbah Jumat tentang Palestina. (Foto: Okezone/Heru Haryono)
A
A
A

NASKAH khutbah Jumat tentang Palestina bisa diketahui lengkap dalam artikel kali ini. Diketahui bahwa kondisi saudara sesama Muslim di Jalur Gaza, Palestina, sedang mengalami kesulitan akibat serangan zionis Israel.

Dalam khutbah Jumat kali ini mengajak kaum Muslimin mendoakan masyarakat Palestina agar diselamatkan dan diberi kemenangan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian para korban jiwa dapat meraih husnulkhatimah.

Langsung saja, berikut ini naskah khutbah Jumat tentang Palestina, sebagaimana telah Okezone himpun:

Info grafis amalan di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Khutbah 1

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّـدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ،

أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلا (الأحزاب: ٢٣)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.

Hadirin jamaah Sholat Jumat rahimakumullah,

Hari-hari terakhir ini kita disuguhi tontonan yang begitu menyayat dan mengiris hati. Bagaimana tidak. Di era modern yang katanya penjajahan di atas muka bumi telah dihapuskan, kaum zionis Israel dengan leluasa seenaknya saja menjajah bumi Palestina dan menindas rakyat di sana.

Serangan demi serangan terus dilancarkan kepada rakyat yang tidak berdosa. Ratusan nyawa rakyat Palestina telah menjadi korban kekejian dan kebiadaban mereka.

Sebagai umat Islam tentu kita mencintai dan membela Palestina. Palestina bukanlah negeri biasa. Palestina memiliki sejarah panjang yang menjadikannya selalu bersemayam di hati setiap Mukmin. Ada sembilan alasan kenapa kita harus mencintai dan membela Palestina.

Pertama, di sana terdapat Masjidil Aqsa, masjid tertua di dunia setelah Masjidil Haram. Dibangun pertama kali oleh Nabi Adam 'Alaihis salam 40 tahun setelah beliau membangun Masjid al Haram.

Kedua, Masjid Al Aqsa yang berada di Kota Baitul Maqdis, Palestina, pernah menjadi kiblat sholat selama 17 bulan setelah Rasulullah Shallallahu 'alaih wasallam berhijrah dari Makkah ke Madinah.

Ketiga, Masjidil Aqsa yang berada di Baitul Maqdis, Palestina, adalah titik akhir perjalanan Isra' dan titik awal perjalanan Mi'raj. Isra' dan Mi'raj adalah salah satu mukjizat terbesar yang Allah Subhanahu wa Ta'ala anugerahkan kepada Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Di sanalah Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam melakukan sholat berjamaah mengimami seluruh nabi dan rasul, mulai Nabi Adam 'Alaihis salam hingga Nabi 'Isa 'Alaihis salam.

Keempat, Palestina adalah negeri para nabi dan rasul. Banyak sekali para nabi dan rasul yang pernah tinggal dan berdakwah menyebarkan Islam di sana. Di antaranya adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ya'qub, Nabi Yusuf, Nabi Luth, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi 'Isa, dan nabi-nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Bani Israil yang jumlahnya sangat banyak.

Kelima, di sana terdapat Kota Baitul Maqdis, ardhul mahsyar wal mansyar, tempat dikumpulkannya seluruh manusia menjelang hari kiamat yang masih hidup kelak.

Keenam, di sanalah Dajjal akan terbunuh di tangan Nabi 'Isa 'Alaihis salam.

Ketujuh, Palestina adalah bagian dari daratan Syam yang didoakan berkah oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dalam doanya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا

"Ya Allah, berkahilah negeri Syam dan Yaman."

Kedelapan, banyak sekali para sahabat yang pernah berdakwah, menyebarkan dan mengajarkan Islam di sana. Di antara mereka adalah 'Ubadah bin ash Shamit, Syaddad bin Aus, Usamah bin Zaid bin Haritsah, Watsilah bin al Asqa', Dihyah al Kalbiy, Aus bin ash Shamit, Mas'ud bin Aus, dan masih banyak lagi yang lain.

Kesembilan, Palestina telah melahirkan ribuan ulama dan tokoh-tokoh Islam terkemuka yang berkhidmah untuk Islam. Tercatat para ulama yang lahir atau pernah tinggal di Palestina adalah Imam Malik bin Dinar, Imam Sufyan Ats-Tsauri, Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri, Imam Asy-Syafi'i, dan masih banyak lagi yang lain. 

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Oleh karena itu, Sultan Mahmud Nuruddin Zanki pernah mengucapkan sebuah perkataan yang fenomenal, "Aku malu kepada Allah untuk tersenyum sedangkan Baitul Maqdis masih terjajah."

Sultan Abdul Hamid II bahkan pernah mengatakan, "Saya tidak akan menjual sejengkal tanah pun dari bumi Palestina."

Beliau katakan itu dengan tegas dan penuh keberanian pada saat menolak sogokan uang dalam jumlah sangat besar dari orang-orang Zionis Yahudi yang ingin menempati sebagian wilayah Palestina.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Tidak kalah fenomenal adalah Sultan Shalahuddun al-Ayyubi. Didorong oleh kecintaannya yang mendalam kepada bumi Palestina, pada tanggal 27 Rajab 583 H, beliau berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina.

Ketika ingin membebaskan Baitul Maqdis, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang. Akan tetapi yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah.

Menurut beliau, kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. Kesatuan hati antar-umat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak akan dikalahkan oleh siapa pun. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap juru adzan di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy'ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan subuh.

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Sultan Shalahuddin al-Ayyubi adalah penganut mazhab Syafi'i dalam fiqih dan pengikut mazhab Asy'ari dalam aqidah. Sang sultan memiliki perhatian yang sangat besar dalam penyebaran aqidah Asy'ariyyah.

Beliau adalah seorang sultan yang hafal Al-Qur'an, hafal kitab at-Tanbih, sebuah kitab yang menjelaskan tentang fiqih mazhab Syafi'i, dan hafal kitab al-Hamasah, sebuah kitab himpunan bait-bait syair.

Sultan Salahuddin, sebagaimana dijelaskan Imam as-Suyuthi dalam al-Wasa'il fi Musamarah al-Awa'il adalah seorang yang memegang teguh ajaran agama, wara', pejuang, mujahid dan seorang yang bertakwa.

Melihat perhatian khusus Sultan Shalahuddin terhadap penyebaran aqidah Asy'ariyyah, Syekh Muhammad bin Hibatillah al-Barmaki lalu menyusun kitab yang berisi bait-bait nazham dalam ilmu aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang ia beri judul Hada'iq al-Fushul wa Jawahir al-Ushul.

Kitab itu lalu dihadiahkan oleh pengarangnya kepada Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Shalahuddin lantas memerintahkan kepada semua madrasah untuk mengajarkan kitab tersebut. Sebab itu, kitab itu kemudian terkenal dengan sebutan al-'Aqidah ash-Shalahiyyah.

Di antara yang tertulis dalam kitab tersebut adalah beberapa bait berikut ini:

وصانعُ العــالمِ لا يحويهِ # قطرٌ تعالى اللهُ عـن تشبيهِ

قد كانَ موجودًا ولا مكانَا # وحكمهُ الآن على ماكـانَ

سُبحانهُ جلّ عن المكـانِ # وعـزّ عن تغيُرِ الزمانِ

فقد غَـلا وزادَ في الغُـلوِ # مــن خصهُ بجهةِ العـلو

Sang Pencipta Alam tidak diliputi tempat, Allah Maha Suci dari penyerupaan terhadap makhluk

Allah ada sebelum adanya tempat, dan Dia sekarang tetap seperti sedia kala, ada tanpa tempat

Maha Suci Allah dari tempat, dan Dia Maha Suci dari peredaran masa

Sungguh telah melampaui batas, orang yang mengkhususkan-Nya di arah atas

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Apa yang dapat kita lakukan untuk saudara-saudara kita di Palestina? Berjihad membantu mereka secara fisik melawan para penjajah, jelas kita tidak mampu.

Hal yang dapat kita lakukan adalah mengulurkan bantuan dana untuk meringankan penderitaan mereka. Minimal, kita bantu mereka dengan doa. Karena doa adalah senjata seorang Mukmin.

Hadirin yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh berkah ini. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Aamiin Allahumma aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement