-Ayat 8
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
Di dalam ayat 8, Allah SWT mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang miskin. Ayahnya tidak meninggalkan apapun kecuali seekor unta betina dan seorang perempuan hamba sahaya. Kemudian Allah SWT memberikan harta benda dari keuntungan memperdagangkan harta Khadijah dan ditambah dengan harta yang dihibahkan Khadijah kepada nabi dalam perjuangan menegakkan agama islam.
-Ayat 9
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
Setelah menyatakan berbagai nikmat yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, pada ayat ini Allah meminta agar nabi mensyukuri setiap nikmatnya dan tidak menghina anak yatim. Sebaliknya, nabi diminta untuk mendidik anak-anak yatim agar mereka dapat menjadi masyarakat yang berguna.
-Ayat 10
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
“Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar tidak menolak orang-orang yang meminta sesuatu kepadanya dengan kasar dan membentak. Sebaliknya, Allah SWT meminta nabi untuk memberi orang sesuatu atau menolaknya dengan halus.
-Ayat 11
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”
Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan lagi kepada Nabi Muhammad SAW agar senantiasa memperbanyak pemberiannya kepada orang-orang fakir dan miskin serta mensyukuri, menyebut, serta mengingat nikmat yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala limpahkan kepadanya.
Demikian ulasan terkait tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 1-11. Wallahu a'lam bishshawab.